More

    Dahsyat Mahasiswa IPB Olah Sukun Menjadi Nasi

    Asep Saefullah

    ilustrasi

    BOGOR, KabarKampus – Bagi warga Indonesia, nasi masih menjadi makanan pokok yang sulit digantikan. Dan nasi yang kita kenal selama ini berasal dari beras. Tapi bagi Shinta Permatasari, bahan baku nasi tak harus dari beras. Mahasiswa Teknologi Industri Pertanian, Institut Pertanian Bogor m (IPB) ini bersama tim melakukan penelitian nasi berbasis buah sukun.

    Penelitian yang dibimbing Dr Ir Titi Candra Sunarti, M.Si itu berjudul “Produk Inovasi Baru Nasi Cepat Masak Alternatif Pengganti Beras dengan Bahan Dasar Sukun yang Kaya Isoflavon”. Shinta melakukan penelitian itu bersama Devi Aryati, Yana Taryana, Moh Arya wicaksana, dan Rahayu Kurnia itu.

    - Advertisement -

    Menurut Shinta Permatasari, kebutuhan beras setiap tahun terus meningkat, sedangkan ketahanan pangan di Indonesia belum stabil. “Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat yang terus meningkat diperlukan suatu program diversifikasi pangan yang tepat,” katanya.

    Menurutnya, Kementerian Kehutanan pernah menggalakkan penanaman sejuta pohon yang sebagian besar merupakan pohon sukun. Dengan demikian dalam beberapa tahun mendatang diperkirakan komoditas buah sukun akan dihasilkan dalam jumlah cukup melimpah.
    “Di sisi lain, pemanfaatan buah sukun masih terbatas untuk pembuatan makanan ringan seperti keripik atau gorengan yang dikonsumsi dalam jumlah relatif kecil,” imbuhnya.

    Sukun merupakan salah satu jenis buah-buahan yang potensial dikembangkan sebagai sumber karbohidrat. Sukun mempunyai komposisi gizi yang relatif tinggi. Dalam 100 gram berat basah sukun mengandung karbohidrat 35,5 persen, protein 0,1 persen, lemak 0,2 persen, abu 1,21 persen, fosfor 0,048 persen, kalsium 0,21 persen, besi 0,0026 persen, kadar air 61,8 persen dan serat atau fiber 2 persen.

    Dikemukakannya bahwa selain dapat dikembangkan sebagai diversifikasi pangan, sukun juga memiliki banyak manfaat untuk mengatasi penyakit kardiovaskular. “Sukun dapat dijadikan sebagai pangan alternatif cepat saji yang bergizi tinggi dan mengandung senyawa flavonoid yang baik untuk kesehatan jantung,” kata Shinta.

    Dalam penelitian itu, buah sukun dibuat menjadi formula nasi cepat masak dengan mengkombinasikan tepung sukun dengan tepung jagung, tepung beras, tepung beras,tepung singkong, atau pati singkong.

    Beras ini, lanju Shinta,  akan dibuat sedemikian rupa agar menjadi nasi yang cepat masak. “Selain hemat waktu, nasi cepat masak ini juga hemat penggunaan listrik dan air untuk memasaknya,” pungkasnya.[]

    - Advertisement -

    1 COMMENT

    1. APA SUDAH DIKAJI : 1.BIAYA OPERASIONAL PROSES BUAH SUKUN MENJADI TEPUNG NASI CUKUP MAHAL. 2. WAKTU YANG DIBUTUHKAN MEMPROSES SUKUN JADI NASI LEBIH ATAS LAMA. 3. JUMLAH BUAH SUKUN YANG DIHASILKAN BELUM BISA MEMENUHI KEBUTUHAN PANGAN MASYARAKAT. TAPI SAYA SALUT DEH… ATAS HASIL PENELIAN SHINTA DKK DARI IPB BOGOR, SEMOGA ANDA SUKSES. AMIN

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here