More

    Mahasiswa Peringati Serangan Umum 1 Maret Dengan Demonstrasi

    Ahmad Fauzan

    Sekitar seratus mahasiswa yang tergabung dalam Jaringan Garda Teritorial Republik Indonesia (Jagat RI) memperingati peringatan Serangan Umum 1 Maret 1949 di pintu utara silang Monas, Jakarta, Kamis, (01/03). FOTO : AHMAD FAUZAN

    JAKARTA, KabarKampus – Sekitar seratus mahasiswa  yang tergabung dalam Jaringan Garda Teritorial Republik Indonesia (Jagat RI) memperingati peringatan Serangan Umum 1 Maret 1949. Mereka melakukan long march dari Tugu Proklamasi menuju Istana Negara, Kamis, (01/03).

    Namun belum sampai Istana Negara, aksi mereka  dihadang oleh pihak kepolisian karena tidak memiliki izin. Para mahasiswa yang berasal dari kampus Muhammadiyah Jakarta, IISIP, dan Universitas Pamulang  ini kemudian hanya melakukan orasi dan membacakan statement di depan pintu utara silang Monas.

    - Advertisement -

    “Serangan Umum 1 Maret 1949 menjadi modal dasar gerakan kita hari ini, dimana kita meyakini kebenaran akan sejarah bahwa TNI mempunyai kekuatan untuk melakukan perlawanan, dan sejarah tersebut menempatkan kesadaran mahasiswa dan pemuda untuk menerima mandat penderitaan rakyat selaku pemimpin strategis bangsa,” kata Yudi, mahasiswa Universitas Pamulang dalam orasinya.

    Menurutnya, dalam sejarah, gerakan mahasiswa mampu mengubah bangsa ini,  karena mahasiswa dan pemuda  tidak bicara kepentingan politik, tidak bicara tentang uang, tidak bicara tentang kekuasaan. Yudi juga mengingatkan akan menggelar aksi lebih besar lagi pada tanggal 12 Maret dan 27 Maret 2012 untuk menurutkan rezim.

    Dedi, humas aksi mengungkapkan, bahwa long march ini ingin menggelorakan semangat 1 Maret 1949 kepada masyarakat, serta menuntut diturunkannya pemerintahan SBY Boediono, serta dicabutnya mandat DPR/MPR RI.

    Dalam aksinya para mahasiswa mengganti bendera organisasi mereka dengan bendera merah putih sebagai simbol bersatunya mahasiswa yang siap menerima amanat perubahan.

    Aksi ini dijaga ketat aparat aparat kepolisian yang jumlahnya dua kali lipat peserta aksi dan berjalan damai. Namun mobil angkot yang digunakan mahasiswa diderek aparat kepolisian karena sopir tidak dapat menunjukkan surat resmi kepada aparat.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here