Ahmad Fauzan Sazli
JAKARTA, KabarKampus– Sekitar seratus mahasiswa yang tergabung dalam Tobacco Control Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia menggelar aksi di depan Istana Negara Jakarta, Kamis, (31/05). Mereka mendesak Presiden Susilo Bambang Yudoyono untuk segera menandatangani Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Pengendalian Dampak Produk Tembakau.
Dalam aksinya mahasiswa membawa replika mumi dan tengkorak sebagai simbol dampak buruk merokok. Mereka juga membacakan puisi dan orasi yang isinya menghimbau kepada masyarakat terkait pentingnya RPP pengendalian rokok serta mendesak presiden untuk segera mengesahkan RPP tersebut.
“RPP Pengendalian Dampak Buruk Tembakau memuat tentang regulasi Kawasan Tanpa Rokok, peringatan kesehatan tentang bahaya rokok pada kemasan rokok minimal 40 persen, pengendalian iklan salah satunya dengan mengatur besaran iklan rokok pada billboard maksimal sebesar 5×6 meter.” Kata Putri Amalia humas aksi menjelaskan isi RPP Pengendalian Dampak Buruk Tembakau.
Amalia mengatakan, aksi mereka adalah upaya menantikan komitmen serta ketegasan pemerintah RI dalam melindungi hak-hak sesehatan rakyat Indonesia. Bentuk kongkritnya adalah mengesahkan RPP tersebut.
Di tempat yang sama Muhammad Arif mahasiswa FKM UI mengungkapkan, bahwa mereka menginginkan RPP ini segera disahkan karena kalau tidak disahkan industri rokok sudah seperti tidak punya perasaan, mereka mau untung tapi tidak mau tanggung jawab akibat menyakit yang mereka timbulkan.
“Kita tidak melarang orang merokok namun orang lain punya hak tidak terkena dampak rokok,” kata Arif menjelaskan.
Aksi ini diikuti oleh BEM UI, FKM UI, Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia, UIN Jakarta, Pergerakan Anggota Muda Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat, UMJ, Isma Parsi, UPN, BEM, Persatuan Senat Mahasiswa Kedokteran Gigi Indonesia.
Aksi yang digelar dalam kondisi hujan ini sekaligus memperingati Hari Anti Tembakau Sedunia yang jatuh pada 31 Mei. Aksi ini berjalan dengan tertib dengan penjagaan ketat polisi.[]