More

    Mahasiswa Unpad Ikuti Asia Pacific MUN Conference di Melbourne

    Ahmad Fauzan Sazli

    Mahasiswa unpad delegasi ajang Asia-Pacific Model United Nations Conference. / unpad.ac.id

    BANDUNG, KabarKampus Mahasiswa Universitas Padjajaran akan mengikuti Asia-Pacific Model United Nations Conference (AMUNC) di La Trobe University Melbourne, Australia, pada tanggal 8-13 Juli 2012. Ajang ini akan mempertemukan sekitar 600 mahasiswa terbaik seluruh Asia-Pasifik untuk bersama mencoba memecahkan permasalahan internasional khususnya di kawasan Asia-Pasifik melalui suatu simulasi sidang PBB.

    Unpad mengirimkan tujuh mahasiswanya untuk mengikuti ajang ini. Mereka antara lain, Faradilla Sarah (HI FISIP), Fenty Nurul Rahmawati (HI FISIP), Putri Roseliana (HI FISIP), Ananda Suci Munggaran (HI FISIP), Bunga Meisa Siagian (FH), dan Harry Josia (FH). Ketujuh mahasiswa Unpad tersebut akan mewakili setiap negara dan komite yang berbeda sesuai dengan yang telah ditentukan oleh pihak penyelenggara. Seperti Faradilla, Fenty, Putri, dan Mira yang akan bertindak sebagai delegasi dari negeri Belanda. Sedangkan, Bunga mewakili Uganda, Ananda untuk Venezuela, dan Harry sebagai representasi dari Gabon.

    - Advertisement -

    Menurut Faradilla, Ketua Delegasi Unpad mengungkapkan bahwa melalui AMUNC ini para mahasiswa dapat memahami sistematika dan mekanisme MUN, bagaimana sebuah resolusi dengan banyak permasalahan internasional dicapai melalui hadirnya para perwakilan dari berbagai negara.

    Ia mengungkapkan bahwa di sana akan ada dua jadwal utama yang mereka ikuti yaitu conference dan social night yang menurutnya merupakan salah satu ajang lobying.

    “Setelah kita konferensi kita sidang yang formal, pas malamnya itu kita ajang informal ngobrol-ngobrol santai yang sering kita dengar sebagai diplomasi meja makan,”kata Faradila seperi dilansir dari laman Unpad, Selasa, (19/06)

    Para mahasiswa ini telah melakukan berbagai macam persiapan dalam menghadapi sidang nanti. “Untuk persiapan kita udah mulai baca-baca, sedangkan untuk trainingnya sendiri kami masih otodidak saja yang kita dapatkan referensinya dari internet seperti kita nonton video, baca proseduralnya, jadi kita tau stylenya,” kata Faradilla.

    Selain harus berkompetisi dengan mahasiswa dari negara Asia-Pasific lainnya seperti Bangladesh, India, China, Taiwan, Selandia Baru dan lain sebagainya, mereka juga harus berkompetisi dengan banyaknya universitas dari negeri sendiri.

    Melalui ajang ini mereka berharap dapat menunjukan kelebihan Indonesia di hadapan bangsa lain secara umum dan dapat menonjolkan Unpad sebagai sebuah institusi pendidikan berprestasi di mata bangsa kita sendiri.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here