More

    Mahasiswa Boikot Pameran Tembakau

    Ahmad Fauzan Sazli

    Mahasiswa dari berbagai kampus menutup pintu masuk ruang pameran World Tobacco Asia (WTA) di Jakarta Convention Center, Senayan, Rabu, (19/09). FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI

    JAKARTA, KabarKampus – Sekitar 300 mahasiswa yang tergabung dalam Masyarakat Anti World Tobacco Asia (MATA) menggelar aksi menolak pameran World Tobacco Asia (WTA) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Rabu, (19/09). Mahasiswa menuntut pameran tersebut dibubarkan.

    Dalam aksinya mahasiswa menutup pintu-pintu masuk tempat berlangsungnya pameran. Mereka membuat border barisan, mengunci pintu dengan bambu, dan menghalangi setiap peserta yang hendak masuk ke dalam ruang pameran. Mereka juga menggedor-gedor kaca di depan ruang pameran, menempelkan kertas yang bertuliskan penolakan terhadap pameran tersebut.

    - Advertisement -

    Faldo Maldini, ketua BEM Universitas Indonesia (UI) mengatakan, pameran WTA di Indonesia adalah bentuk penjajahan terhadap Negara Republik Indonesia. “Acara ini harus dibubarkan,” kata Faldo di JCC Senayan.

    Menurut Faldo, lemahnya regulasi rokok di Indonesia membuat Industri rokok dunia berkembang bebas di Indonesia.
    “WTA ingin meracuni rakyat Indonesia dengan rokok. Dan kami tidak ingin penerus bangsa Indonesia menjadi pecandu rokok.”
    Faldo menambahkan, pemerintah seharusnya memperketat regulasi tentang rokok dengan mensahkan RUU Tembakau. “Pajak rokok di Indonesia terlalu murah, bungkus rokoknya tidak ada gambar bahaya rokok, begitupun tulisan mengenai bahaya rokok yang masih kecil,” tambah Faldo.

    Di tempat yang sama Ikbal mahasiswa UIN Jakarta menambahkan, mereka tidak tega melihat anak-anak kecil dibiarkan mengisap rokok. Karenanya mereka tidak ingin rokok berkembang di Indonesia. “Pameran ini tujuannya memamerkan bebagai macam tembakau yang ada di dunia. Pameran ini ingin menjadikan masyarakat Indonesia menjadi pecandu rokok,” tambah Ikbal.

    Selain menghalangi peserta pameran masuk, mahasiswa juga menyita rokok dan tembakau yang dibawa peserta. Sempat terjadi cekcok mulut dalam penyitaan tersebut. Namun mahasiswa yang memaksa membuat peserta tersebut tidak bisa berbuat apa-apa. Meski mahasiswa menyobek besar baliho WTA, aksi tetap berlangsung damai.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here