Frino Bariarcianur
SURABAYA, KabarKampus-Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya berhasil mengembangkan pangsit berisi jamur. Makanan terbuat dari jamur ini siap bersaing di pasar pangsit Indonesia.
Inovasi yang dilakukan oleh mahasiswa ITS ini berawal dari kegiatan program kampung binaan BEM ITS di daerah Keputih Pompa, Jawa Timur. Di kampung tersebut terdapat jamur tiram. “Kami pun berpikir jamur bisa berpotensi untuk dimanfaatkan lebih,” ujar Didit, mahasiswa Jurusan Teknik Elektro ITS.
Jadilah pangsit yang berisi jamur buatan mahasiswa ITS dengan nama Pamor, pangsit dan jamor. Mereka membubuhkan nama Presiden pada Pamor untuk melambangkan sebuah bentuk kepemimpinan. Dengan harapan inovasi ini dapat diaplikasikan oleh masyarakat luas.
Pada lomba kompetisi Buisness Plan Tingkat Nasional di Universitas Diponegoro, inovasi pangsit jamor karya Dwi Didit Prasetiyo, Pradipta Pangastuti, dan Sandhi Adingwangsana meraih juara tiga. Para juri menilai inovasi dan pengembangan bisnis Presiden Jamor yang mudah diaplikasikan dan memiliki peluang pangsa pasar yang besar.
Meski jamur rendah kolesterol, makanan ini tidak tahan lama. Mereka berencana melakukan riset untuk mengawetkan makanan ini tanpa bahan pengawet buatan. “Kami coba untuk menjadikannnya dalam bentuk beku sehingga bisa dikirim jauh dan dijual mentah di beberapa outlet,” ujar Didit seperti dilansir HUMAS ITS Surabaya.
Didit dan tim berharap agar dapat memenuhi cita-cita tim mereka dalam memimpin produksi makanan sehat nan praktis. Selain itu mereka harapan mereka dapat meningkatkan kesejahteraan kampung binaannya.
”Kami ingin mengentaskan kemiskinan di kampung binaan dengan memberdayakan masyarakat Keputih Pompa untuk menjadi karyawan,” kata Didit. []
