Ahmad Fauzan Sazli
JAKARTA, KabarKampus – Sekitar 50 mahasiswa Universitas Nasional (Unas) yang mengatasnamakan Unas bergerak menggelar aksi di depan Istana Negara, Jumat, (01/02/2013). Aksi tersebut menuntut agar rezim SBY turun.
Dalam aksinya mahasiswa melakukan orasi secara bergantian. Mereka juga membawa boneka dan foto-foto SBY.
“Ingat apa janji SBY ketika dia kampanye? Dia menjanjikan harga sembako turun, tapi nyatanya harga sembako justru mahal,” kata Wahid Chandra, ketua Senat Fisip di depan Istana Negara.
Menurut Chandra, yang namanya sembako itu sangat menekan rakyat kecil. Namun presiden tidak konsen terhadap persoalan ini. “Beras saja kita impor,” jelas Chandra.
Chandra mengungkapkan, sumber daya alam Indonesia sangat kaya, tetapi selama Sembilan tahun SBY memimpin, ia tak mampu memanfaatkannya. Pertanian yang punya potensi sangat baik tidak diurus. Apalagi minyak, emas, dan sebagainya.
“Justru selama Sembilan tahun SBY memimpin, ia telah menggadaikan sumber daya alam kita kepada asing,” ungkap Chandara.
Kemudian kekecewaan terhadap SBY tersebut, diungkapkan mahasiswa dengan membakar boneka dan poster SBY.
Namun, belum habis tubuh boneka SBY itu dibakar, polisi mematikan api tersebut dan mendesak mahasiswa mundur. Jumlah polisi yang lebih banyak membuat mahasiswa membubarkan diri.
“Unas belum mati,” teriak mahasiswa. Mahasiswa Unas kemudian kembali ke kampus.[]
