More

    Teknologi Pembunuh Bakteri Pada Luka Diabetes

    Ahmad Fauzan Sazli

    Ilustrasi. Gambar : howmanyarethere.net
    Ilustrasi. Gambar : howmanyarethere.net

    MALANG, KabarKampus – Mahasiswa Universitas Brawijaya (Unbraw) mengembangkan sebuah alat berkekuatan listrik untuk membunuh bakteri dan mengurangi luka pada penderita Diabetes Mellitus (DM). Alat tersebut dinamakan KYUBI alias Kill Your Bacteria.

    Lima mahasiswa yakni, Fahad Arwani, Reno Muktiaji Herdhiansyah (Teknik Elektro), Arfianita Ramadhani, Putro Aneswari (Ilmu Keperawatan), dan Muhammad Fahri Akbar (Ekonomi Pembangunan) adalah mahasiswa Unbraw yang mengembangkan alat tersebut.

    - Advertisement -

    Menurut Fahad, alat ini menggunakan tegangan dibawah 9 volt untuk membunuh bakteri khusus pada luka diabetes sejak awal.

    “Tegangan 9 volt tersebut adalah batas tegangan listrik yang dapat ditoleransi oleh tubuh manusia,” katanya.

    Fahad menjelaskan, bahwa KYUBI dilengkapi dengan gel yang akan diletakkan sedemikian rupa sehingga posisi luka berada di antara kedua gel elektrolit. Cara menggunakan alat ini adalah dengan menghidupkan mesin. Setelah mesih hidup, alat akan menghasilkan keluaran berupa pulsa listrik DC. Listrik DC tersebut keluar dengan frekuensi yang sesuai dengan pengaturan yang telah ditetapkan programmer sebelumnya.

    “Pulsa listrik ini akan melewati luka dan melakukan kompresi listrik dan memecah membran sel bakteri,” kata Fahad.

    Sementara itu Arfianita menambahkan, bahwa dalam hasi uji coba, alat ini cukup memuaskan. Dalam waktu lima menit alat ini mampu membunuh seratus persen sejumlah bakteri.

    “Alat ini bisa menjadi alternatif pengobatan luka karena diabetes. Apalagi obat luka diabetes masih tergolong mahal. Satu butir obat bisa mencapai lebih dari lima ratus ribu,” terang Arfianita.

    Arfianita mengungkapkan bahwa diabetes mellitus merupakan penyakit metabolic yang terjado karena kelainan skresi insulin. Dampak dari paa penyakit ini adalah komplikasi yang berujung pada amputasi akibat luka yang tidak dirawat dengan baik.

    Inovasi mahasiswa Unbraw ini pernah memenangkan kategori Internasional pada ajang ESPRIEX 2013 yang diadakan oleh Fakultas Ilmu Administrasi Unbraw. Saat ini alat ini tengah menempuh proses uji klinis dan pengusahaan hak paten.[]

    - Advertisement -

    2 COMMENTS

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here