More

    Dr Grace : Pendidikan Bahasa Inggris Masih Berorentasi Ujian

    Ahmad Fauzan Sazli

    JAKARTA, KabarKampus – Kualitas berbahasa Inggris baik siswa maupun mahasiswa di Indonesia masih dianggap menghawatirkan. Salah satu pihak yang dianggap bertanggung jawab mengenai hal tersebut adalah kualitas guru bahasa Inggris. Kualitas guru bahasa Inggris ini pun menjadi pembahasan dalam Konferensi Internasional Pendidikan Bahasa Inggris di Indonesia (Teflin) yang digelar di Universitas Indonesia.

    Dr. Grace Wiradisastra, dosen Bahasa Inggris UI yang juga penyelenggara Teflin menilai, bahwa pengajaran Bahasa Inggris di Indonesia masih diarahkan pada ujian. Dalam ujian tersebut, siswa dikatakan berhasil menguasai bahasa Inggris bila mendapatkan nilai yang baik.

    - Advertisement -

    “Padahal seharusnya tujuan akhir pelajaran bahasa Inggris adalah bisa menggunakannya lebih aktif, bukan untuk hasil tes,” kata Dr. Grace disela-sela kegiatan Konferensi Internasional Teflin di FIB UI, Depok, Selasa, (27/08/2013).

    Soal kurikulum bahasa Inggris yang ada, Manager Program Pengembangan Penerjemahan UI ini menilai kurikulum tersebut sudah baik. Hanya saja guru yang mengajarkan bahasa Inggris kurang bisa mengembangkannya di dalam kelas.

    Untuk itu Grace mengusulkan pelatihan untuk Guru Bahasa Inggris. Selain itu, ia mengusulkan agar sertifikasi guru ditinjau ulang pelaksanaannya dengan menjadikan sertifikasi guru sebagai alat untuk meningkatkan kualitas guru.

    Lebih lanjut Dr. Grace menjelaskan, kemampuan bahasa Inggris dengan baik sangat penting. Mengingat pada 2015 mendatang Indonesia akan mengahadapi pasar bebas.

    “Bila tidak menguasai bahasa Inggris, meski kemampuan profesional sama, pengguna tenaga kerja tentu akan memilih profesional yang memiliki kemampuan berkomunikasi Bahasa Inggris,” katanya.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here