More

    Petisi Kebebasan Beribadah Warnai Ramadhan

    Ahmad Fauzan Sazli

    28 07 2013 pendukung mursi tetap demo

    JAKARTA, KabarKampus – Bulan Ramadhan merupakan bulan spesial bagi ummat Islam. Karenanya, pada bulan tersebut ummat Islam berlomba-lomba berbuat kebajikan. Bulan ramadhan juga dijadikan momentum positif untuk melakukan perubahan.

    - Advertisement -

    Pada bulan ramadhan ini, Change.org laman petisi online diwarnai dengan petisi kebasan ibadah. Mulai dari pemecatan karena hendak melakasanakan shalat hingga izin polwan berjilbab.

    Sejumlah petisi tersebut dimulai dari Lami, seorag buruh garment PY. Myung Sung. Lewat petisi  change.org/dukunglami , ia ingin menggerakkan masyarakat untuk mengecam kesewenangan korporat yang memecatnya karena hendak melaksanakan shalat di satu ruangan kantor. Tak hanya itu, ia pun hingga kini belum mendapat Tunjangan Hari Raya (THR) yang biasanya didapatkan pekerja lain.

    Dalam petisi itu, Lami yang mendirikan Federasi Buruh Lintas Pabrik (FBLP) menuntut managemen perusahaan agar mempekerjakannya kembali dan membuat mushola yang lebih luas untuk 1.300 pekerja di PT Myung Sung.

    Selanjutnya petisi yang dibuat Pusaka Indonesia, mereka mempetisikan Menteri Agama Suryadharma Ali lewat change.org/hapusWLhaji untuk menghapuskan sistem daftar tunggu (waiting list) haji di Indonesia. Sistem daftar tunggu setoran dana awal haji ini membuat masyarakat panik tak kebagian jatah kursi haji hingga menyebabkan penumpukan daftar calon jemaah haji.

    Akibatnya, masyarakat harus menunggu 10-15 tahun agar dapat berangkat haji. Pusaka berargumen sistem ini telah menghambat dan melanggar hak masyarakat untuk melaksanakan ibadah haji. Tak hanya itu, mereka juga mengkhawatirkan adanya penyimpangan kewenangan oleh Kementerian Agama didasari tidak adanya pengelolaan baik secara syariat maupun ekonomis untuk penumpukan puluhan triliun dana calon jemaah untuk masa sampai puluhan tahun.

    Sedangkan Ali Abdilah  membuat petisi change.org/saveEgypt untuk menghentikan kekerasan yang dialami warga sipil Mesir karena memprotes kudeta yang dilakukan Militer Mesir. Ratusan orang tewas dan ribuan luka-luka membuat ketua BEM Universitas Indonesia itu geram dan tergerak untuk mengumpulkan dukungan agar suaranya didengar Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Sekjen PBB Ban Ki Moon, dan Presiden AS Barack Obama.

    Jika petisinya mendapat dukungan masif, ia akan menyerahkan petisinya langsung kepada Presiden.

    Terakhir adalah Hasya Afina yang meluncurkan petisi change.org/jilbab untuk meminta Kapolri Timur Pradopo agar mengizinkan Polisi Wanita (Polwan) berjilbab. Hasya melihat banyak negara-negara maju seperti Amerika dan Inggris telah membolehkan perempuan berjilbab menjadi polisi. Izin Polwan berjilbab ini merupakan bagian dari pelaksanaan hak dan kebebasan warga dalam memeluk agama sesuai dengan keyakinan. Perempuan asal Malang ini merasa mengenakan jilbab tidak akan menghambat tugas Polwan dalam melayani masyarakat.

    Petisi-petisi di atas menunggu dukungan dari masyarakat Indonesia untuk menggerakkan perubahan ke arah yang lebih baik. Di bulan kemenangan ini, Change.org berharap ke depannya makin banyak lagi perubahan-perubahan yang bisa dilakukan. Apresiasi dan dukungan adalah bagian dari solidaritas yang makin tumbuh di tengah masyarakat Indonesia.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here