Ahmad Fauzan Sazli
Suasana lomba memancing di Sungai Ciliwung, Sabtu, (07/09/2013). FOTO : Sheila Kartika
BOGOR, KabarKampus – Komunitas Peduli Ciliwung dan Ciliwung River Fishing Community punya cara sendiri untuk melestarikan ikan di sungai Ciliwung. Mereka menggelar lomba memancing di sungai Ciliwung, Sabtu, (07/09/2013).
Lomba memancing ini diikuti sebanyak 279 peserta. Para peserta memperebutkan lomba untuk kategori terbanyak jenis ikan soro, paray-benteur, senggal, dan berod dan ada juga kategori jenis ikan terpanjang untuk ikan berod dan soro.
Sebelum melepas pancing, seluruh peserta menandatangani komitmen bersama untuk melestarikan ikan dan ekosistem Ciliwung. Pemancing dan warga berkomitmen menjadi Sahabat Ciliwung, menolak praktek penangkapan ikan dengan racun dan setrum.
Semua ikan yang berhasil didapat kemudian dikumpulkan oleh panitia untuk kemudian didata. Dari data panitia, berbagai jenis ikan asli Ciliwung berhasil didapat antara lain, ikan soro, paray, benteur, senggal, berod, kekel, hampala, bogo dan jeler.
Sementara itu ada juga jenis ikan introduksi yang didapat seperti ikan mas, nila, lele dan ikan gosom. Ikan berod (Macrognathus maculatus) adalah jenis ikan yang mendominasi hasil tangkapan para pemancing. Setelah data panjang dan berat ikan berhasil dikumpulkan, ikan hasil tangkapan kemudian dilepaskan kembali ke Sungai Ciliwung.
“Dengan kegiatan lomba mancing ini masyarakat lebih peduli akan pelestarian ikan lokal Ciliwung dari tuba dan setrum,” kata Maruli Alpia, Ketua Lomba Mancing Ciliwung dari Ciliwung River Fishing Community.
Selain itu menurutnya, supaya masyarakat lebih sadar perlunya Sungai Ciliwung yang bersih dan lestari sehingga bisa mendapatkan nilai ekonomu dari sungai Ciliwung.
Sementara itu M. Muslich, Koordinator Riset Komunitas Peduli Ciliwung mengatakan, masih ada harapan untuk memperbaiki kualitas ekosistem Ciliwung. “Indikasinya masih ditemukannya beberapa jenis ikan lokal misalnya benteur, parai, arelot, berot dan senggal,” jelasnya. []
