More

    Pramono Anung : Politik Pencitraan Bentuk Komunikasi Politik yang Dangkal

    Frino Bariarcianur

    19 08 2013 pramono di fikom unpadJATINANGOR, KabarKampus—Sejumlah politikus lebih mengedepankan politik pencitraan untuk merebut kekuasaan. Mereka yang lebih mementingkan polesan bedak dan gincu ini sering muncul hampir di seluruh media dan ruang-ruang publik.

    Pernyataan tersebut disampaikan oleh Dr. H. Pramono Anung Wibowo, Wakil Ketua DPR RI, saat memberikan orasi ilmiah yang berjudul “Membangun Komunikasi Politik Beretika” di hadapan civitas akademika Fakultas Ilmu komunikasi (Fikom) Unpad pada perayaan Dies Natalis ke-53 Fikom Unpad, Rabu (18/09/2013) di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Kampus Jatinangor.

    - Advertisement -

    “Berkembangnya politik pencitraan tersebut didasarkan pada absennya etika politik di level-level elite. Para pejabat publik yang memiliki jabatan politik pun sudah tidak malu lagi menggunakan anggaran pemerintah untuk mengiklankan diri demi kepentingan politiknya.”

    Lebih lanjut ia menjelaskan maraknya politik pencitraan atau ‘politik salon kecantikan’ merupakan cermin menguatnya kerja-kerja sistem kapitalisme yang tujuan utamanya adalah mendapatkan kekuasaan belaka. Mereka telah mengeskpresikan pemikirannya dalam bentuk komunikasi politik yang dangkal, yakni memfokuskan pencitraan.

    Ia sebel melihat politikus seperti itu.

    Menurut Pramono, etika politik dalam komunikasi politik menjadi jawaban untuk membangun politik Indonesia yang sehat.

    “Etika komunikasi politik itu ialah membumikan spirit negarawan dalam diri politisi, membumikan literasi politik, menyadari pentingnya asketisme politik dan komunikasi politik yang beretika, serta membangun sistem politik yang lebih demokratis,” kata Pramono yang juga alumni Program Pascasarjana Ilmu Komunikasi Unpad seperti dilansir Humas Unpad.

    Di hadapan civitas akademika Fikom Unpad, Pramono pun berpesan agar bersama-sama membumikan Etika Komunikasi Politik.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here