More

    Memaknai Gambar Potret Ki Hadjar Dewantara Karya Basoeki Abdullah

    Ahmad Fauzan Sazli

    07 11 2013 Gambar Ki Hadjar Dewantara 01

    Seorang pengunjung sedang mengamati gambar Ki Hadjar Dewantara dalam pameran “Seni Gambar Basoeki Abdullah” di Museum Basoeki Abdullah, Jakarta, Sabtu, (07/12/2013). FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI

    - Advertisement -

    Basoeki Abdullah merupakan salah satu Maestro seni lukis Indonesia. Dari tangannya telah banyak dihasilkan karya-karya indah.

    Dengan menggunakan bahan yang sederhana, berupa pensil dan arang gambar, ia mampu mengubah objek yang digambarnya menjadi gambar yang memiliki estetika tinggi.

    Salah salah satu karya yang pernah ia hasilkan adalah potret Ki Hadjar Dewantara. Gambar ini diambil sekitar tahun 1957, dua tahun sebelum ia meninggal. Gambar tersebut berupa karakter Ki Hadjar Dewantara yang telah memasuki usia senja.

    Dewangkara, cucu Ki Hadjar Dewantara, menjelaskan bahwa lukisan tersebut dibuat ketika usianya sekitar tiga tahun. Ki Hadjar Dewantara yang saat itu tinggal di Bali diundang oleh Basoeki Abdullah untuk dilukis di rumah Ki Hadjar Diwantara yang ada di Yogyakarta.

    “Saat itu kami berangkat satu keluarga dengan menggunakan pesawat dari Bali menuju Yogyakarta,” kata Dewangkara kepada KabarKampus.

    Menurut Dewangkara, saat  di lukis Basoeki Abdullah dan Ki Hadjar Dewantara terlihat ngobrol dan becanda sambil meminum teh. Pertama Ki Hadjar Dewantara dilukis dengan menggunakan kaos. Kemudian Ki Hadjar Dewantara di lukis menggunakan jas.

    “Basoeki Abdullah juga terlihat membenarkan peci Ki Hadjar Dewantara yang miring,” ungkap Dewangkara.

    Ia menjelaskan, usai melukis, lukisan tersebut kemudian diberikan kepada Ki Hadjar Dewantara berserta stand lukisnya.

    Saat ini gambar Ki Hadjar tersebut ada di tangan Dewangkara. Lukisan ini hadir lewat pameran  “Seni Gambar Basoeki Abdullah” dari tanggal 07 – 20 Desember 2013, di Museum Basoeki Abdullah, Cilandak, Jakarta Selatan. Lukisan Ki Hadja Dewantara berukuran 58 sentimeter ini pun menjadi ikon dalam pameran lukisan tersebut.

    Mikke Susanto,  Kurator pameran mengatakan, bahwa karya ini meskipun secara teknis tampak sederhana, tetapi memiliki sensasi yang luar biasa. Goresannya yang efektif, membentuk dengan jelas karakter Ki Hadjar yang telah memasuki usia senja.

    “Basoeki hanya menggunakan arang gambar dan pastel warna putih untuk memberi kesan adanya cahaya yang masuk dalam figur sang pahlawan tersebut,” kata Mikke.

    Ia menjelaskan, bahwa lukisan tersebut merupakan bentuk apresiasi kepada tokoh pendiri Taman Siswa tersebut. Karya ini sejajar dengan karya lain yang dikerjakan sebelunya yakni potret Presiden Soekarno yang dikerjakan pada dasarwarsa 1940-an.

    “Kita melihat bahwa Basoeki Abdullah telah memfungsikan gambar sebagai sarana untuk memberi penghormatan kepada seserang penting setidaknya di mata Basoeki,” ungkapnya.

    Dalam pameran “Seni Gambar Basoeki Abdullah” ini gambar Ki Hadjar merupaka salah satu dari 15 lukisan yang dipamerkan di Museum Basoeki Abdullah tersebut. Karya lain yang turut dipamerkan antara lain Potret Mahatma Gandhi  (1925), Potret Soekarno (1942), Tony Rafty (1969), Potret Abdullah Surjo Subroto, dan sebagainya.

    Dengan hadirnya potret Ki Hadjar Dewantara dan sejumlah sosok tersebut ini seakan mengatakan bahwa Basoeki Abdullah bukan semata-mata pelukis Moei Indie.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here