More

    Parade Busana Cheongsam Amoy Singkawang

    meimei 5_kaka

    Frino Bariarcianur

    Amoy (gadis) Singkawang memperlihatkan kecantikan mereka dalam baluran busana Cheongsam. Busana khas orang Tionghoa ini memiliki pelbagai corak atau motif diantaranya ular naga, lampion dan juga burung.

    - Advertisement -

    Busana cheongsam (berarti pakaian panjang) saat ini digunakan untuk acara-acara resmi. Pada zaman Manchu berkuasa, seorang perempuan yang mengenakan cheongsam tidak sembarangan menggunakan simbol karena berkaitan dengan status sosial mereka di masyarakat.

    Salah satu ciri khas busana cheongsam berwarna terang seperti warna merah atau kuning. Dalam tradisi budaya Tionghoa, warna merah adalah simbol keberkahan sementara kuning menyimbolkan ketulusan. Maka dalam setiap peristiwa penting dua warna ini wajib dikenakan. Seiring perkembangan zaman, busana ini pun dirancang dengan warna-warna gelap seperti warna hitam.

    Bila seorang perempuan mengenakan busana ini ia akan terlihat lebih ramping. Kerah dibuat tinggi, lengan baju bisa panjang atau pendek, di bagian dada longgar seukuran pinggang. Tetapi banyak juga yang membuatnya sesuai dengan ukuran tubuh perempuan.

    Untuk menambah kesan seksi dan kaki yang jenjang dibuatlah belahan rok yang tinggi sampai ke paha. Belahan ini juga memudahkan perempuan untuk melangkah dengan sepatu hak tinggi atau sepatu dengan ukuran kecil.

    Saat di pentas pemilihan Koko-Che Che (Cici) Singkawang 2014 di Lapangan Kridasana Singkawang (08/02/2014) beberapa peserta memperlihatkan sejumlah variasi busana cheongsam. Motif ular naga dan lampion mendominasi busana peserta. Meskipun parade kecantikan ini tidak mengkhususkan rancangan busana namun Amoy-amoy Singkawang membuat busana ini menjadi sedap dipandang. []

     

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here