More

    Pakar Astronomi Australia Ciptakan Alat Pemetaan Galaksi Bima Sakti

    Alat berteknologi canggih yang disebut HERMES ini dapat memotret 400 bintang sekaligus dan akan digunakan untuk memetakan galaksi Bima Sakti. (Credit: ABC)
    Alat berteknologi canggih yang disebut HERMES ini dapat memotret 400 bintang sekaligus dan akan digunakan untuk memetakan galaksi Bima Sakti. (Credit: ABC)

    Pakar Astronomi Australia telah berhasil menciptakan alat senilai AUD$13 juta yang merupakan satu-satunya di dunia yaitu spektograp dengan tingkat Efisiensi Tinggi dan Resolusi Multi-Elemen yang dikenal dengan sebutan HERMES. Alat berteknologi canggih ini diharapkan dapat membantu astronom Australiamengungkapkan asal-usul galaksi Bima Sakti.

    Ilmuwan Australia butuh waktu  lima tahun untuk membangun alat yang memungkinkan mereka dapat memetakan usia dan pergerakan bintang  ini.

    - Advertisement -

    Teknologi yang digunakan didalam alat spektograp HERMES itu merupakan karya seni tingkat tinggi yang oleh pengamat astronomi Australia, Sarah Martell dikatakan dapat memotret hingga 400 bintang sekaligus.

    “Tujuan kami dalam survei ini adalah untuk melihat jutaan bintang dan untuk melakukannya satu per satu tentu saja akan menjadi sangat tidak layak,” kata Dr Martell.

    “Jadi dengan keberadaan alat ini kita mampu melakukan pengamatan terhadap 400 bintang sekaligus karenanya alat ini sangat membantu kami mempercepat proses untuk sampai pada tujuan riset yang sedang kami lakukan – meskipun untuk menciptakan alat ini butuh waktu 5 tahun,” katanya.

    Bintang secara  kimia terbentuk dari sekelompok awan gas dan debu, tetapi masing-masing memiliki jenis DNA bintang sendiri yang kemudian bisa dilacak dengan teknik yang dikenal sebagai arkeologi galaksi.

    “Tujuan utama dari arkeologi galaksi ini adalah untuk memahami bagaimana galaksi tersusun sebagaimana keadaannya sekarang ini,” kata Dr Martell.

    “Jadi kita akan menggunakan informasi yang kita dapatkan mengenai apa sebenarnya yang membentuk bintang yang kemudian dapat mengungkapkan bagaimana sebenarnya sebuah bintang terbentuk.”

    Dr Martell mengatakan titik tumpu proyek ini adalah untuk memuaskan rasa ingin tahu alami yang potensinya sangat tak terbatas.

    “Jika Anda pergi ke luar dan Anda melihat ke langit, Anda kemudian bertanya-tanya ..”Mengapa bentuk bintang seperti itu? Bagaimana bisa seperti itu?’

    “Salah satu hal besar mengenai astronomi adalah Anda tidak perlu hanya bertanya-tanya, Anda dapat pergi ke sana dan membuat pengukuran serta melihat langsung perkembangan dari hal-hal berskala besar seperti seperti formasi galaksi,” katanya.

    Direktur Sekolah Astronomi dari Universitas Nasional Australia (ANU),  Profesor Matthew Colless mengatakan penting bagi pemerintah untuk mengambil risiko untuk mendanai proyek-proyek seperti HERMES.

    ‘Saat ini, inovasi teknis seperti ini memang sangat beresiko, dan  karenanya sulit melakukannya,” kata Profesor Colless.

    ”Ini merupakan salah satu manfaat yang bisa dilakukan fasilitas seperti Observatorium Astronomi Australia kalau mereka sangat mungkin mendapatkan hibah, untuk mendapatkan pendanaan dari pemerintah yang sudah tercerahkan seperti Pemerintah Australia untuk akhirnya  berani mengambil risiko tersebut,”tambahnya.

    Kontribusi luar biasa yang dapat dilakukan oleh Observatorium Astronomi Australia untuk penelitian ruang angkasa saat ini dibayangi ketakutan yang besar tentang  pemotongan anggaran yang terjadi di seluruh komunitas ilmiah.

    Sementara Menteri Perindustrian, Ian Macfarlane tidak bisa memberikan banyak janji terkait anggaran.

    “Kuncinya adalah untuk memastikan bahwa kita memiliki anggaran yang stabil yang surplus sehingga kami kemudian pada akhirnya kami dapat memiliki cukup dana yang tersedia untuk membuat proyek-proyek penelitian di masa depan,” kata Macfarlane.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here