More

    Tinggal di Sekitar Dolly, Anak-Anak Menanggung Beban Mental

    Ahmad Fauzan Sazli

    30 05 2014 dolly
    astrispantry.blogspot.com

    SURABAYA, KabarKampus – Rencana penututupan Dolly, lokalisasi terbesar di Asia Tenggara oleh Pemkot Surabaya diamini oleh M Isa Ansori, pemerhati Dolly. Ia mengatakan penutupan Dolly merupakan langkah yang benar.

    Berdasarkan hasil riset yang dilakukan Ansori mengenai kepercayaan diri dan motivasi berkarya di Dolly, ia mendapatkan data 100 persen anak-anak yang ia survei menyetujui rencana Pemkot Surabaya tersebut.

    - Advertisement -

    Menurutnya, setelah ia menelusuri lebih lanjut, ternyata anak-anak itu mengungkapkan berbagai alasan menyetujui penutupan Dolly tersebut. Salah satunya adalah beban mental yang harus mereka tanggung selama melihat kebobrokan moral warga di sekitar Dolly.

    “Banyak anak yang harus terpaksa melihat tindakan tidak seronok di sekitar mereka,” ujar Anshori dalam diskusi “Bincang Serius Penutupan Dolly” di kampus ITS seperti dilansir dari laman ITS, Rabu,( 28/05/2014)

    Hasil mengejutkan juga didapatkan dalam hasil riset Ansori yang lain. Dalam riset lain yang dilakukan Ansori terhadap siswa SMP dan SMA di sekitar kawasan lokalisasi menyebutkan tak kurang dari 47 persen responden menyetujui hubungan seks pra nikah boleh dilakukan. Sedangkan 15 persen lainnya mengaku telah melakukan hubungan sex di luar nikah.

    “Fenomena ini tentunya memiliki keterkaitan yang erat dengan tempat tinggal mereka yang berada di kawasan lokalisasi,” ungkapnya.

    Oleh karena itu, Ansori menyetujui adanya rencana penutupan kawasan Dolly. “Kita harus menyelamatkan anak-anak agar tidak terjerumus dalam aktivitas menyimpang di sekitar kawasan Dolly,” ujarnya.

    Meski demikian,sejumlah pihak juga banyak yang kontra terhadap rencanya penutupan Dolly in. Alasannya diantaranya adalah nasib pekerjaan Wanita Tuna Susila (WTS) yang menggantungkan hidupnya di kawasan lokalisasi tersebut.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here