More

    Menjelajah 45 Museum di Jakarta Museum Day Festival 2014

    Museum Anatomi Atma Jaya Jakarta
    Museum Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Atma Jaya Jakarta
    Museum Asmat
    Museum Asmat
    Museum Perumusan Naskah Proklamasi
    Museum Perumusan Naskah Proklamasi
    Balai Konservasi Jakarta
    Balai Konservasi Jakarta
    Museum Fauna Indonesia "Komodo dan Taman Reptelia"
    Museum Fauna Indonesia “Komodo dan Taman Reptilia”
    Museum Reksa Artha
    Museum Reksa Artha
    Para pemenang stand terbaik.
    Para pemenang stand terbaik.

     

    Jakarta Museum Day Festival 2014 yang digelar Sabtu  (07/06/2014) adalah salah satu cara untuk menjelajahi 45 museum yang ada di Jakarta. Tentu tidak semua koleksi berharga museum yang dipajang. Setidaknya dengan cara ini publik tertarik untuk datang langsung ke museum yang ada di Jakarta.

    Strategi “jemput bola” ala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi DKI Jakarta ini memang patut diacungi jempol. Pasalnya sejak Sabtu pagi hingga malam, Taman Fatahillah, kawasan Kota Tua Jakarta dipenuhi ribuan warga. Uniknya, para pengelola museum pun punya cara jitu untuk menyedot perhatian.

    - Advertisement -

    Para pengunjung diajak untuk berinteraksi dengan benda-benda berharga tersebut. Salah satunya di stand Museum Perumusan Naskah Proklamasi, beberapa anak Pramuka Siaga diajak untuk mengetik naskah Proklamasi. Anak-anak ini bak Sayuti Melik, juru ketik Proklamasi, menekan tuts mesin tik menyusun naskah Proklamasi.

    Sementara di stand Museum Asmat, para pengunjung dapat mencoba mengenakan busana suku Asmat. Di stand museum ini, seorang laki-laki berbusana tradisional memberikan penjelasan singkat tentang seni dan budaya suku Asmat. Tak jauh dari situ, stand Museum Fauna Indonesia “Komodo dan Taman Reptilia di Taman Mini Indonesia Indah memamerkan sejumlah ular-ular langka.

    Di stand museum, hampir setiap orang berselfie ria untuk mengabadikan moment-moment yang menyenangkan, menghibur sekaligus memberikan pengetahuan.

    Kiranya penjelajahan singkat warga Jakarta telah menunjukkan pentingnya sebuah ruang sejarah yang mampu “mendekatkan” peristiwa masa lalu dengan persoalan manusia masa kini. Koneksi “imajinasi” ini menjadi sangat penting untuk membangun peradaban di masa mendatang. Dengan demikian

    Sabtu di taman Fatahillah, dulunya tempat mengeksekusi kaum pribumi yang menentang kolonialisme, ribuan orang telah menjadi saksi bahwa museum bukanlah tempat yang membosankan atau tempat mengorek luka masa lalu. Museum adalah  tempat untuk menggali pengetahuan dengan cara-cara yang menyenangkan.

    Jika kemarin tidak sempat, mulai sekarang, aturlah jadwal. Ayoo kita menjelajah museum.[]

    FOTO/TEKS : FRINO BARIARCIANUR

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here