More

    Vespa Antik nan Imut Terbuat Dari Kaleng Bir

    Frino Bariarcianur

    Ogifson Harianja dan miniatur motor gede terbuat dari kaleng minuman. FOTO : FRINO BARIARCIANUR
    Ogifson Harianja dan miniatur motor gede terbuat dari kaleng minuman. FOTO : FRINO BARIARCIANUR

    Kerja kreatif memang tak harus bermodal besar atau membutuhkan bahan-bahan bagus dan baru. Bekas kaleng minuman pun bisa disulap menjadi karya seni bernilai tinggi. Kreativitas inilah yang diperlihatkan oleh Ogifson Harianja si pembuat miniatur vespa antik.

    Kabarkampus menemui Ogifson saat merapikan sejumlah miniatur vespa di salah satu stand Pekan Rakyat Jakarta di Monumen Nasional 2014 (PRJ Monas), Jakarta, Selasa siang (10/06/2014). Dia adalah salah satu peserta hasil seleksi yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Secara keseluruhan, ada sekitar 2780 pengusaha kecil dan menengah yang memeriahkan PRJ Monas 2014.

    - Advertisement -

    “Sayang lingkungan…sayang lingkungan,” begitulah cara Ogifson menawarkan dagangannya kepada pengunjung.

    Pengolahan limbah kaleng memang bukan sesuatu yang baru. Ada yang membuat asbak, patung, figur robot dan sebagainya. Ada juga yang mengolah plastik menjadi barang keseharian seperti dompet, tas dan hiasan dinding.

    Orang-orang yang mengolah limbah menjadi lebih berarti ini dapat dikategorikan sebagai penyelamat lingkungan. Biasanya kerja mereka dibantu oleh pemerintah, perusahaan dan juga lembaga asing. Tapi lebih banyak yang berinisiatif sendiri.

    Ogifson mulai menekuni limbah kaleng minuman sejak tahun 2009. Waktu itu ia melihat banyak sekali kaleng bir berserakan di tempat tinggalnya. Ia berpikir seandainya kaleng-kaleng itu bisa menjadi sesuatu, tentu bisa menghidupi keluarganya.

    Lantas ia mulai memungut kaleng minuman. Beberapa kali gagal namun akhirnya ia berhasil membuat sebuah miniatur vespa antik.

    Laki-laki kelahiran Tarutung, Tapanuli Utara ini, membutuhkan 15 kaleng minuman untuk membuat sebuah miniatur vespa. Sementara untuk motor gede seperti Harley atau BSA, ia membutuhkan 30 kaleng minuman.

    Sejumlah kaleng minuman yang biasa digunakan adalah minuman penyegar, bir, serta minuman bersoda. Kaleng minuman yang sudah memiliki desain kemudian “disulap” jadi miniatur vespa yang unik.

    Hasil kreativitas dari kaleng minuman bekas karya Ogifson Harianja di PRJ Monas. FOTO : FRINO BARIARCIANUR
    Hasil kreativitas dari kaleng minuman bekas karya Ogifson Harianja di PRJ Monas. Vespa antik tanpa surat ini dibandrol seharga 100 ribu rupiah. FOTO : FRINO BARIARCIANUR

    Kalau melihat Ogifson bekerja, kok seperti mudah. Tapi saat dicoba, ternyata rumit juga.

    Kaleng terbuat dari aluminium itu digunting lalu dibentuk menyerupai bagian-bagian vespa. Kelenturan aluminium inilah yang menguntungkan Ogifson sehingga ia bisa membentuk stang, spion, jok, kap mesin, lampu dan sebagainya. Dalam satu hari ia bisa membuat 3 buah miniatur vespa yang unik.

    Ukuran yang mini membuat pekerjaan menjadi sulit.

    Tidak seperti bengkel modifikasi yang membutuhkan banyak alat seperti las, gergaji, bor, dan sebagainya. Ogifson cukup membutuhkan gunting, cutter, dan lem. Namun tetap membutuhkan kesabaran untuk bisa menciptakan karya seni yang baik.

    Sisa-sisa guntingan yang seukuran kuku kelingking kaki ia kumpulkan juga. “Jangan sampai mengolah lembah, kita masih membuat limbah,” kata ayah 3 anak ini. Kepingan-kepingan aluminium itu tetap berharga. “Kalau sudah banyak, bisa dijual lagi,” kata Ogifson sambil tersenyum.

    Miniatur vespa dibandrol seharga 100 ribu rupiah. Untuk motor Harley atau BSA seharga 250 ribu rupiah. Tahun lalu dalam waktu 4 jam, sebanyak 70 miniatur vespa dan motor antik Ogifson ludes dibeli orang.

    Pengunjung PRJ Monas bernegosiasi harga. FOTO : FRINO BARIARCIANUR
    Pengunjung PRJ Monas bernegosiasi harga. FOTO : FRINO BARIARCIANUR

    “Silakan Kak, diliat-liat. Beli motor saya nggak pake BPKB dan STNK.”
    “Tapi dikasih kunci gak?” tanya seorang pengunjung perempuan kepada Ogifson. Antara pedagang dan pembeli saling tertawa.

    Tak lama kemudian Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) lewat menggunakan mobil. Ahok melambaikan tangan kepada warga, Ogifson melambaikan tangan juga. Ia semakin semangat untuk berjualan.

    Sebagai seniman sekaligus pedagang kecil, ia harus pandai-pandai mengambil hati pembeli. Cara berkomunikasi, informasi mengenai produk serta kemasan menjadi hal penting untuk berjualan. Jika pembeli mengatakan terlalu mahal, ia akan menjelaskan dengan baik kenapa harganya bisa mencapai 100 ribu. Sehingga meski tak membeli, publik menjadi tahu proses pembuatannya.

    Ia bersyukur hasil kreativitasnya sudah sampai ke negara Arab Saudi, Vietnam dan Malaysia sebagai cinderamata dan hadiah ulang tahun. Meskipun menurut Ogifson belum dalam jumlah besar. Dari kisah pembeli, karya-karya Ogifson semakin banyak mendapatkan apresiasi.

    Buat Anda pecinta vespa, silakan datang ke PRJ Monas, 10-15 Juni 2014 atau hubungi saja Ogifson dengan alamat Jalan Raya Kalimalang No. 7 Jakarta Timur, HP : 0812 1991 6600. []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here