More

    Paragita UI Selangkah Menuju Italia

    Ahmad Fauzan Sazli

    DEPOK, KabarKampus – Paduan Suara Mahasiswa Universitas Indonesia Paragita (PSM UI Paragita) kembali mengadakan konser pamit bertajuk Tenun Manikam di gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Kamis, 14 Agustus 2014. Konser ini merupakan penampilan pra-kompetisi sebagai tanda kesiapan Paragita UI dalam menghadapi 62nd Guido d’arezzo International Polyphonic Competition di Italia pada tanggal 28 – 30 Agustus 2014 mendatang.

    Konser ini akan menampilkan lagu-lagu seperti Ave Verum Corpus karya Imant Raminsh dan Letztes Glück (Equal or Mixed Voices Vocal Ensemble section) karya Johannes Brahms, Mass in E-flat major opus 109 karya J. G Rheinberger dan Die mit Thränen seen karya Heinrich Schütz (Mixed Choir section), dan empat lagu dari zaman Romantik untuk kategori Festival Competition by Historical Period. Lagu-lagu yang akan dibawakan tersebut merupakan lagu yang sama dengan lagu yang akan dibawakan pada saat kompetisi. Selain itu, PSM UI Paragita juga akan membawakan lagu-lagu daerah Indonesia, salah satunya lagu Ahtoi Porosh yang merupakan lagu asal suku Dayak, Kalimantan.

    - Advertisement -

    Konser ini dipimpin oleh Ratna Kusumaningrum Katamsi atau yang dikenal dengan Aning Katamsi. Kali ini Aning Katamsi tidak berperan sendiri sebagai conductor, tetapi tampil juga Barkah Adji Kasyono yang memimpin pada sesi Mixed Choir.

    “Melalui konser Tenun Manikam kali ini, PSM UI Paragita ingin menguji kesiapan diri, sebelum nantinya bertanding secara nyata di panggung kompetisi di Italia,” ujar Aning Katamsi, selaku conductor PSM UI Paragita.

     Menurut Aning, dengan berkompetisi di luar negeri, membuat PSM UI Paragita selalu ingin bertambah baik lagi dari tahun ke tahun, apalagi kali ini adalah kedua kalinya PSM UI Paragita mengikuti kompetisi dari rangkaian European Grand Prix Choir Competition, yaitu di Arezzo, Italia.

    “Kali ini Paragita kembali membawa nama Indonesia, mudah-mudahan kami bisa mengemban tugas ini dengan baik dan mengharumkan nama bangsa melalui seni paduan suara,” ujar Aning Katamsi yang juga meruakan soprano kenamaan Indonesia.

    Sementara itu Doglas Rambe selaku Project Officer dari keberangkatan PSM UI Paragita menambahkan, lewat rangkaian konser gelar pamit dan kompetisi internasional ini Paragita UI mengajak masyarakat Indonesia, khususnya kaum muda, untuk tetap memiliki semangat dalam berkarya dan mengembangkan bakatnya di bidang masing-masing.

    “Selama ini musik klasik, terutama paduan suara, dikenal berasal dari Eropa. Nah, kali ini Paragita mau menantang diri sendiri, bahwa ada hal yang khas dalam diri kami, yang menjadi kebanggaan yang harus terus ditenun dan dikembangkan. Inilah yang melatarbelakangi tema ‘Tenun Manikam’ yang menjadi tema konser pra-kompetisi kali ini,” tutur

    Kompetisi paduan suara internasional Guido d’Arezzo ini akan diikuti oleh paduan suara terbaik dari seluruh dunia. Kompetisi ini digelar  setiaptahun dan  membuka dua kategori perlombaan yakni kategori A dan kategori B. Kategori A adalah Gregoriant Chant and Medieval Music yang terdiri atas Section Equal Voice Ensamble. Sementara kategori B adalah kategori Polyphonic Repertoire, yang masih dibagi lagi menjaid beberapa sesi. PSM UI Paragita sendiri akan mengikuti tiga sesi dari kategori B, yaitu Mixed Choir, Equal or Mixed Voices Vocal Ensambles, dan Festival Competition by Historical Period.

    Adapun, beberapa paduan suara yang pernah menjadi pemenang pada ajang Guido d’Arezzo International Polyphonic Competition ini adalah paduan suara New Dublin Voices dari Irlandia, APZ Tone Tomsĭč dari Slovenia, dan Chamber Choir Vox Gaudiosa dari Jepang.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here