More

    Pemungutan Suara di Papua Tampak Tidak Antusias

    Seorang pemilih seusai memberikan suara di TPS 031 RT.002/05 Kelurahan Kebagusan Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan. (Photo: Denny Herlambang)
    Seorang pemilih seusai memberikan suara di TPS 031 RT.002/05 Kelurahan Kebagusan Kecamatan Pasar Minggu Jakarta Selatan. (Photo: Denny Herlambang)

    Suasana di beberapa tempat pemungutan suara di Provinsi Papua, bagi pemilihan presiden Indonesia 2014 memperlihatkan suasana yang tidak begitu antusias. Satu jam sebelum TPS ditutup, beberapa TPS di Kelurahan Entrop, Jayapura, misalnya baru dihadiri oleh 20 orang dari jumlah 500 orang pemilih di sana.

     Menurut Ridwan, dosen Universitas Sains dan Teknologi Jayapura yang baru saja memberikan suara di Kelurahan Entrop tersebut yang sudah beberapa TPS di sekitar tempat tinggalnya, jumlah pemilih yang datang tidak banyak.

    “Terasa bahwa pemilihan legislatif lalu warga lebih antusias. Sekarang menurun,” katanya kepada wartawan ABC International, L. Sastra Wijaya.

    - Advertisement -

    Ridwan hanya memerlukan waktu kurang dari lima menit untuk menyelesaikan hak demokrasinya untuk memilih calon presiden. “Dari pembicaraan saya dengan beberapa orang di sini, pileg lebih diminati karena waktu itu mereka memilih calon lokal yang mereka kenal sendiri. Sekarang pemilihan presiden terasa jauh,” kata Ridwan lagi.

    Selain itu menurut Ridwan, sedang berlangsungnya Piala Dunia dimana tadi pagi tuan rumah Brazil kalah telak 1-7 dari Jerman di semifinal, dan juga bulan Ramadan mempengaruhi jumlah pemilih yang datang.

    “Saya memantau beberapa TPS yang rata-rata memiliki jumlah pemilih tetap 400-500 orang. Sekitar jam 10.30 ketika saya datang memilih, baru 10, 20 orang yang meberikan suara.”

    Seorang warga Jayapura lainnya, Ahmad yang juga merupakan aktivis Partai Amanat Nasional (PAN) juga mengatakan hal yang sama.

    Suasana di beberapa tempat pemungutan suara di Provinsi Papua, bagi pemilihan presiden Indonesia 2014 memperlihatkan suasana yang tidak begitu antusias. Satu jam sebelum TPS ditutup, beberapa TPS di Kelurahan Entrop, Jayapura, misalnya baru dihadiri oleh 20 orang dari jumlah 500 orang pemilih di sana.

    Menurut Ridwan, dosen Universitas Sains dan Teknologi Jayapura yang baru saja memberikan suara di Kelurahan Entrop tersebut yang sudah beberapa TPS di sekitar tempat tinggalnya, jumlah pemilih yang datang tidak banyak.

    “Terasa bahwa pemilihan legislatif lalu warga lebih antusias. Sekarang menurun,” katanya kepada wartawan ABC International, L. Sastra Wijaya.

    Ridwan hanya memerlukan waktu kurang dari lima menit untuk menyelesaikan hak demokrasinya untuk memilih calon presiden. “Dari pembicaraan saya dengan beberapa orang di sini, pileg lebih diminati karena waktu itu mereka memilih calon lokal yang mereka kenal sendiri. Sekarang pemilihan presiden terasa jauh,” kata Ridwan lagi.

    Selain itu menurut Ridwan, sedang berlangsungnya Piala Dunia dimana tadi pagi tuan rumah Brazil kalah telak 1-7 dari Jerman di semifinal, dan juga bulan Ramadan mempengaruhi jumlah pemilih yang datang.

    “Saya memantau beberapa TPS yang rata-rata memiliki jumlah pemilih tetap 400-500 orang. Sekitar jam 10.30 ketika saya datang memilih, baru 10, 20 orang yang meberikan suara.”

    Seorang warga Jayapura lainnya, Ahmad yang juga merupakan aktivis Partai Amanat Nasional (PAN) juga mengatakan hal yang sama.

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here