Ahmad Fauzan Sazli
JAKARTA, KabarKampus – Pihak Universitas Nasional (Unas) Jakarta mengaku minat calon mahasiswa kuliah di Unas menurun dalam lima tahun terakhir. Salah satu pemicunya adalah terpaan isu yang mengecap Unas sebagai tempat pengguna narkoba.
“Ada image dari masyarakat kalau Unas dianggap sebagai kampus yang menggunakan narkoba,” kata Ali Asgar, Kepala Pusat Bantuan Hukum Unas.
Padahal, menurut Asgar jumlahnya tersebut hanya satu persen. Selain itu Unas sendiri telah berkomitmen memerangi narkoba dan ingin menjadi pelopor pemberantasan narkoba di kampus.
Dr. Iskandar Fitri, Warek Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unas mengatakan, image tersebut berdampak pada penurunan jumlah mahasiswa Unas. Dalam lima tahun terakhir Unas pernah mencapai penerimaan mahasiswa sebanyak 2.500 mahasiswa. Sekarang turun menjadi 1500-an.
“Meski Unas ngga berorientasi mencari keuntungan. Jumlah 1500 tersebut sudah titik defisit, dengan beban prodi yang ada dan sebagainya,” kata Iskandar.
Menurut Iskandar, pihak Unas sendiri telah melakukan upaya untuk memerangi narkoba di kampus. Salah satunya adalah penerapan jam malam. Mahasiswa hanya diperbolehkan berkegiatan di kampus mulai dari pukul 08.00 – 22.00 WIB.[]
 Jakarta mengaku minat calon mahasiswa kuliah di Unas menurun.){kind=link}