More

    UGM Luncurkan Alat Rekayasa Jaringan Tulang Manusia

    Fauzan

    FOTO : Gusti Greheson
    FOTO : Gusti Greheson

    JAKARTA, KabarKampus –  Universitas Gadjah Mada (UGM) meluncurkan salah satu hasilnya berupa alat kesehatan untuk rekayasa jaringan tulang manusia. Alat ini dinamakan Gama-CHA.

    Gama-CHA merupakan hasil penelitian drg. Ika Dewi Ana, Ph.D., Dosen Fakultas Kedokteran Gigi UGM. Alat ini sudah melewati uji laboratorium dan uji klinis, serta mendapatkan registrasi dari Kementerian Kesehatan sehingga bisa diproduksi massal oleh Kimia Farma.

    - Advertisement -

    Ika Dewi Ana mengatakan, ia sendiri telah meneliti produk tersebut selama puluhan tahun. Saat ini ia menyambut gembira atas diproduksinya produk penelitiannya. Dia berharap produk ini bisa mengurangi ketergantungan impor.

    “Ada 3-4 produk sejenis, tapi semunya produk impor, ini satu-satunya produk lokal,” kata Ika dalam peluncuran Gama-CHA di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin, (18/08/2014)

    Ika mengungkapkan, Gama-CHA dibandingkan dengan produk lainnya adalah secara klinis telah terbukti menjadi perancah tulang yang baik pada operasi regeneratif. Bahkan Gama-CHA memungkinkan dokter gigi, ahli bedah mulut, periodontist, dan ahli ortopedi menggunakannya dalam terapi mempercepat pertumbuhan tulang yang hilang tanpa harus mengambil tulang pasien yang masih sehat. Apalagi menggunakan tulang dari pasien yang sudah meninggal dari bank jaringan.

    Teknologi CHA ini, tambahnya memungkinkan perbaikan rahang pasca pencabutan gigi, perbaikan fraktur tulang rahang, dan mempecepat penyembuhan luka pada jaringan tulang. Pasalnya, Gama-CHA mengandung unsur karbonat, kristalinitas, dan polimer  yang disesuaikan dengan komposisi tulang.

    “Kolagen yang dipakai secara imunologis bisa diterima tubuh, sehingga mempercepat remodeling tulang,” papar Ika..

    Perempuan kelahiran Yogyakarta 45 tahun lalu ini menuturkan waktu yang dibutuhkan dirinya untuk meneliti Gama-CHA berlangsung lebih dari 15 tahun. Perjuangannya pun tidak mudah. Agar sampai bisa diproduksi, produk ini pernah diuji pada hewan kecil hingga hewan besar hingga sampai akhirnya diuji pada manusia.

    Alat yang ia buat ini tidak hanya mampu menyembuhkan tulang kurang dari 2 bulan. Harga yang ditawarkan dari produk ini pun jauh lebih murah ketimbang dari produk kompetitor lain.

    Menurut Dirut Kimia Farma, Rusdi Rosman, produk ini bisa digunakan oleh BPJS untuk membantu masyarakat yang kesulitan membeli produk yang harganya jauh lebih mahal. “Produk ini tidak terbatas pada gigi, tapi juga bisa digunakan pada tulang,” ungkapnya.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here