More

    FMN : 10 Tahun Rezim SBY Abai Terhadap Petani

    ekspresi demokrasi 2 JAKARTA, KabarKampus – Bagi Front Mahasiswa Nasional (FMN) 10 tahun pemerintahan Presiden SBY ternyata tidak memberikan kepuasaan bagi kaum tani. Namun Presiden SBY malah melipatgandakan bentuk-bentuk perampasan dan monopoli atas tanah serta SDA lainnya baik dalam bentuk perkebunan, pertambangan ataupun pertanian skala besar.

    “Ratusan juta hektar tanah dikuasai oleh swasta baik oleh borjuasi  komprador, tuan tanah besar lokal (pengusaha besar lokal) dan korporat asing,” kata Rachmad P Panjaitan, Ketua umum FMN menyatakan sikap memperingati Hari Tani Nasional, Selasa, (24/09/2014).

    Rachmad mengatakan, negara juga telah ikut serta menjalankan praktek-praktek perampasan dan monopoli tanah baik dalam bentuk PTPN, Perhutani, Taman Nasional, dan Ihutani dengan ratusan juta hektar. Selain itu, lahirnya kebijakan MP3EI telah menjadi megaproyek yang menguntungkan bagi investasi asing dan pengusaha besar di Indonesia.

    - Advertisement -

    “Seluruh agenda-agenda neoliberalisme dengan prinsip liberalisasi, privatisasi dan deregulasi, semuanya dijalankan oleh pemerintahan SBY guna menyelamatkan krisis energi, pangan dan finasial Negara-negara maju, namun sangat merugikan bagi kedaulatan dan kesejahteraan rakyat.

    “Bapak SBY tampil menjadi kepala sales untuk mempromosikan sekaligus menjual tanah – SDA di Indonesia,” ungkap Rachmad.

    Di era pemerintahan baru nanti, pemerintahan baru bisa saja memberikan perubahan. Asalkan Jokowi-JK berani menolak perampasan dan monopoli tanah yang dilakukan oleh perkebunan, pertambangan, pertanian dan asing yang selama ini merampas tanah rakyat. Selain itu, Jokowi-JK harus berani menghapus MP3EI sebagai megaproyek yang merugikan rakyat dan memberikan keuntungan akumulasi modal bagi perkebunan, pertambangan, pertanian skala besar serta para investor pebisnis.

    “Oleh karena itu, saya  Rachmad P Panjaitan selaku Ketua umum dari FMN mengajak seluruh kawan-kawan mahasiswa berpartisipasi dalam peringatan HTN ke-54 pada 24 September 2014 sebagai wujud  keberpihakan mahasiswa terhadap kaum tani dan rakyat Indonesia dalam mewujudkan reforma agrarian sejati dan kedaulatan pangan di Indonesia,” terang Racmad.

    Dalam memperingati Hari Tani Nasional ini,  rencananya FMN akan melakukan aksi secara serentak di 25 kota di Indonesia Sementara di Jakarta FMN  dan aliansi Front Perjuangan Rakyat (FPR) akan mendatangi Kementan dan Istana Kepresidenan dengan massa aksi kurang lebih 4000 orang.

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here