More

    Jumlah Mahasiswa Asing di Indonesia kian Meningkat

    11 09 2014 Mahasiswa Asing di IndonesiaSebanyak 54 mahasiswa asing dari berbagai negara tiba di Indonesia untuk belajar bahasa dan juga akan tinggal di desa-desa. Mereka berasal dari 17 universitas di Australia, Inggris, Belanda, dan Amerika dan akan berada di Indonesia selama satu semester atau lebih.
     Kedatangan ke-54 mahasiswa ini terwujud melalui program Acicis (Australian Consortium for ‘In-Country’ Studies). Mereka telah tiba dan ditempatkan di sejumlah universitas di Yogyakarta dan Bandung.

    Menurut Natasha Burrows dari Acicis Indonesia, jumlah mahasiswa yang datang untuk semester ini merupakan yang paling banyak sejak program tersebut dimulai tahun 2000.

    “Banyak di antara mereka yang belum pernah ke Indonesia, dan baru belajar Bahasa Indonesia untuk pertama kalinya,” kata Natasha kepada ABC.

    - Advertisement -

    Salah seorang peserta dari Universitas Adelaide, Thomas Brown, memilih untuk belajar satu semester di program Acicis di Yogyakarta bernama Development Studies Immersion Program (DSIP).

    Melalui DSIP, mahasiswa internasional akan belajar bahasa selama enam minggu di UGM, sebelumnya diterjunkan ke desa-desa selama dua bulan untuk membantu program pembangunan setempat.

    Selama tinggal di desa, para mahasiswa asing ini akan didampingi oleh seorang mahasiswa Indonesia.

    “Menurut saya, seharusnya lebih banyak lagi orang Australia yang pergi ke Indonesia dan belajar tentang bangsa ini karena sebagai tetangga terdekat, ironisnya banyak orang Australia yang belum tahu,” kata Thomas saat ditanya motivasinya datang dan belajar di Indonesia.

    Karena baru pertama kali belajar Bahasa Indonesia, Thomas mengakui model datang langsung ke negara bersangkutan (learning in-country) sangat ideal. “Karena lingkungannya pasti sangat mendukung,” kata Thomas lagi.

    Menurut Natasha, di tengah terjadinya penurunan jumlah pengajaran Bahasa Indonesia di berbagai universitas di Australia sendiri, kini malah terlihat peningkatan minat mahasiswa, seperti Thomas, untuk belajar berbagai hal tentang Indonesia.

    Chris Hoffmann, dari Universitas Adelaide, menyatakan peningkatan minat ini terjadi secara organik. “Misalnya cerita dari mulut ke mulut sangat berpengaruh dalam meningkatkan jumlah peserta studi Indonesia di Universitas Adelaide,” ujarnya.

    Hoffmann menyarankan mahasiswa yang ingin belajar tentang Indonesia untuk mengikuti program Acicis. “Kami menyarankan mahasiswa untuk ikut program Acicis terutama terkait dengan urusan visa,” katanya.

    Menurut Direktur Acicis di Indonesia, Elena Williams, peningkatan jumlah peserta untuk tahun ini juga dipengaruhi oleh peningkatan jenis beasiswa dan program studi baru.

    Saat ini tersedia berbagai tawaran beasiswa bagi mahasiswa Australia untuk datang ke Indonesia di antaranya melalui AsiaBound dan Colombo Plan Baru.

    Menurut Natasha Burrows, generasi muda Australia yang berdatangan ke Indonesia untuk belajar menunjukkan keinginan kuat mereka untuk memahami lebih jauh tentang tentangga terdekat mereka.

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here