More

    Bila Prosesnya Benar, Kopi Bisa Manis Tanpa Gula

    David Adiguna, seorang menyajikan beberap cangkir kopi di Morning Glory Cafe, Jalan Dr Sutami, Bandung, Kamis (23/10/2014). Foto : Megha Dwi A.
    David Adiguna, seorang menyajikan beberap cangkir kopi di Morning Glory Cafe, Jalan Dr Sutami, Bandung, Kamis (23/10/2014). Foto : Megha Dwi A.

    Mega Dwi Anggraeni

    Tanpa gula dan susu, sebenarnya kopi memiliki karakter rasa lainnya. Bahkan rasa manis pun akan muncul dengan sendirinya. Tapi rasa tersebut baru bisa muncul ketika seluruh prosesnya dijalani dengan benar.

    Rasa cokelat, rasa bunga, rasa buah, rasa jeruk adalah beberapa rasa bisa muncul dalam secangkir kopi panas. Tapi rasa itu baru bisa muncul setelah melewati beberapa proses yang cukup panjang. Mulai dari penanaman, penggunaan pupuk, sampai proses penyeduhan.

    - Advertisement -

    “Kopi itu ibarat wine, proses  menjadi sangat penting. Budidaya juga sangat penting. Rasa kopi yang disajikan dalam secangkir kopi tergantung dari penanaman hinggga pemetikkannya. Dulu ini yang selalu dianggap remeh oleh petani, yang penting mereka bisa mendapatkan uang,” kata Natanael Charis Pegiat Kopi kepada wartawan dalam jumpa pers Bandung Coffee Festival di Morning Glory Cafe, Jalan Dr Sutami, Bandung, Kamis (23/10/2014).

    Karena rasa menentukan kualitas kopi, lanjut Natanael, sehingga seluruh langkah harus dilakukan dengan cara yang benar. Bahkan, dalam proses pemetikan pun bisa menentukan rasa yang dihasilkan oleh kopi.

    “Proses pemetikan yang benar itu ketika memang sudah waktu panen dan dilakukan pada jam-jam tertentu. Biasanya, jika pemetikan dilakukan pada jam yang tepat maka kopi pun akan terasa lebih manis,” jelasnya.

    Hanya saja jam pemetikan yang dimaksud Natanael itu tidak sama. Semua tergantung dari posisi dan kemiringan lahan perkebunan. Ada yang proses pemetikan dilakukan pada pukul 11.00, ada juga kopi yang baru bisa dipetik pada pukul 14.00.

    Hingga saat ini, Jawa Barat sudah bisa menghasilkan kopi dengan kulaitas terbaik, bersaing dengan beberapa negara penghasil kopi terbaik di dunia. Natanael mengatakan, kopi Jawa Barat dengan nilai tertinggi berasal dari Manglayang. “Nilainya mencapai 87,” ujarnya.

    Sementara untuk karakter rasa, kopi asal Jawa Barat ini memiliki ciri khas tersendiri. Lebih fruity, flowering dengan tingkat keasaman medium. Bahkan, kopi dari Garut bisa menghasilkan perpaduan rasa cokelat, jeruk, dan plum.

    Seluruh karakter rasa dari kopi asal Jawa Barat itu, nantinya akan hadir dalam Bandung Coffee Festival. Acara bertaraf internasional pertama itu akan digelar pada 5 hingga 6 November, di Gedung Moh. Toha, Komplek Pemerintah Kabupaten Bandung, Soreang.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here