JAKARTA, KabarKampus – Sebuah bangsa bisa menjadi besar dan maju apabila bangsa tersebut dapat mengidentifikasi musuhnya. Keberhasilan bangsa Indonesia merebut kemerdekaan karena telah mengetahui musuh dihadapi adalah kolonialisme. Begitu juga di era 66, mereka mengatehui yang mereka hadapi adalah para komunis.
Hal tersebut disampaikan oleh H. Dedi Mulyadi, SH., Bupati Purwakarta dalam pidatonya pada diskusi “Indonesia, Pemuda, dan Modernitas” dalam rangka Hari Sumpah Pemuda di Ruang Multimedia, Learning Center Telkom University Bandung, Selasa, (28/10/2014).
“Musuh kita itu adalah diri kita sendiri, kita selalu memposisikan diri kita sebagai inferior sedangkan bangsa lain superior dan ini salah!”, ujarnya.
Selain itu, beliau ia meyampaikan bahwa bangsa Indonesia telah kehilangan identitasnya. Bangsa Indonesia tidak lagi bersahabat dengan alam.
“Kita sudah tidak mengenali empat unsur yang seharusnya dapat kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya. Empat unsur tersebut adalah matahari, udara, air, dan tanah. Padahal jika itu dapat kita manfaatkan dengan baik, negara kita akan makmur tanpa embel-embel impor dan dikuasai asin lagi,” kata pria yang biasa disapa Kang Dedi ini.
Pidato dari Kang Dedi ini seakan membuat seluruh hadirin pada diskusi tersebut terhenyak dan juga menggugah semangat nasionalisme yang menyimaknya. Pidato dari Kang Dedi berjalan komunikatif dan juga diselingi dengan joke-joke segar khas orang sunda untuk mencairkan suasana. Pidato tersebut ditutup dengan standing applause dari para hadirin yang begitu kagum dengan apa yang telah dipaparkan oleh Kang Dedi.
Selain Bupati Purwakarta, diskusi ini juga dihadiri Dr. M. Yahya Arwiyah, SH., MH, Wakil Rektor IV Telkom University, Bapak Hendratno Direktur Kemahasiswaan Telkom University, dan juga Anas selaku perwakilan dari Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat. Diskusi ini juga dihadiri Aidil Afdan selaku Menteri Luar Negeri ‘Kabinet Ideal’ BEM KEMA Telkom University dan M. Maulana Riswandha, Presiden Mahasiswa Telkom University dan ratusan mahasiswa Telkom University lainnya.[Yuriano Yus Maldini]