BANDUNG, KabarKampus – Macan tutul atau yang dikenal dengan Panthera Pardus adalah salah satu fauna identitas Jawa Barat. Umumnya berbulu warna kuning kecoklatan dengan bintik-bintik hitam. Kondisinya kini terancam punah.
Hewan ini tersebar diantaranya di Gunung Papandayan dan Gunung Gede Pangrango. Namun jejak hewan ini dapat ditemui di kampus Institut Teknologi Bandung (ITB). Di kampus yang terletak di jalan Ganesha Bandung ini memiliki lebih dari lima jejak macan tutul.
Jejak macan tutul ini ditemukan oleh mahasiswa Biologi ITB. Mereka mendapatkannya di Gunung Papandayan dari hasil ekspedisi dari tahun 2002 hingga tahun 2012. Hasil jejak macan tutul ini dicetak dengan gypsum.
“Jejak macan tutul ini kami dapat dalam Ekspedisi Teretrial di Gunung Papandayan, Garut, Jawa Barat. Saat ekpedisi, kami menemukan jejak macan tutul kemudian menuangkan cairan gysum ke jejak tersebut ,” kata Cahya Nurhuda, mahasiswa Biologi ITB kepada KabarKampus di Museum Pasar Seni ITB, Minggu, (23/11/2014).
Menurut Cahya, dalam ekplorasi jejak tersebut, mereka tak hanya mendapatkan jejak macan tutul. Terdapat hewan lain yang jejaknya mereka temukan dan mereka cetak dengan gysum, seperti kancil dan berang-berang cakar kecil.
Cahya mengaku, mereka tidak hanya melakukan ekpedisi ke Gunung Papandayan, mereka juga pernah melakukan ekspedisi ke Ujung Kulon, Banten. Di sana mereka menemukan jejak Badak Jawa.
Selanjutnya Cahya mengungkapkan, kegiatan ini merupakan kegiatan hobi dari mahasiswa Biologi ITB. Melalui kegiatan ini mereka bisa mengetahui populasi hewan di suatu daerah, dari mulai umur hingga jumlah.
Saat ini sejak melakukan ekspedisi dari tahun 2002, mereka telah mengumpulkan puluhan jejak hewan yang telah dicetak dengan gymsum. Selain dalam bentuk gysum, hasil setiap ekspedisi juga dibuat dalam bentuk makalah dan poster. []
