More

    Buruh dan Mahasiswa Bersatu Tolak Kenaikkan BBM

    Buruh dan mahasiswa longmarch di jalan Proklamasi Jakarta Pusar, Rabu, (26/11/2014). Foto : Fauzan
    Buruh dan mahasiswa longmarch di jalan Proklamasi Jakarta Pusar, Rabu, (26/11/2014). Foto : Fauzan

    JAKARTA, KabarKampus – Belasan elemen buruh dan mahasiswa berleburkan diri dalam gerakan yang mengatasnamakan Pusat Perlawanan Rakyat Indonesia (PPRI). Gerakan ini dibuat untuk melawan kebijakan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)

    Aksi penolakan kenaikkan BBM buruh dan mahasiswa ini berlangsung di jalan Salemba Raya di depan kampus UI, Jakarta, Rabu, (26/11/2014). Massa aksi memblokir jalan Salemba kemudian melakukan longmarch menuju jalan Diponegoro melalui jalan Proklamasi Jakarta.

    Ilham Syah, Ketua Serikat Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (SBPTI) mengatakan, selama ini gerakan penolakan kenaikkan harga BBM masih didominasi oleh mahasiswa. Selama ini gerakan buruh dalam menuntut upah di beberapa daerah belum banyak mengangkat penolakan terhadap kenaikkan BBM.

    - Advertisement -

    “Padahal harga kenaikkan BBM dan upah murah, justru semakin memiskinkan rakyat di setiap sektor baik buruh,  tani, nelayan, kaum miskin kota, maupun pelajar mahasiswa,” kata Ilham.

    Ilham menjelaskan,  aksi mahasiswa saat ini juga terkendala dalam memperluas perlawanan. Karena sering diadu domba dengan pihak-pihak yang mengatasnamakan “rakyat”.

    “Sehingga yang dibutuhkan untuk memenangkan perjuangan adalah bersatunya buruh, pemuda-mahasiswa, miskin kota, dan petani,” ungkap Ilham.

    Sementara itu Robi dari Semar UI mengatakan, selain gerakan ini tidak bisa bergerak secara sendiri-sendiri, gerakan ini juga tidak bisa bergerak secara lokal. Bila gerakan perlawanan sudah masif dan kuat secara nasional, maka akan sanggup menghadapi upaya  membenturkan aksi mahasiswa dengan”rakyat”.

    “Sekaligus sanggup menghadapi tindakkan refresif aparat yang semakin hari semakin brutal,” terang Robi.

    Robi juga mengungkapkan, gerakakan yang mereka lakukan ini merupakan bagian dari persiapan menuju pemogkan umum. Dimana buruh menghentikan produksi di pabrik-pabrik, mahasiswa akan mogok belajar, kaum miskin kota akan mogok beraktivitas.

    “Intinya sebuah pemogokan besar-besaran! Tanpa desakan yang kuat, mustahil kenaikkan harga BBM bisa dibatalkan, mustahil kenaikkan upah murah bisa  didapatkan,” tegas Robi.

    Adapun sejumlah organisasi yang tergabung dalam gerakan ini antara lain dari Aliansi Mahasiswa Indonesia (LMND, Semar UI, Formasi IISIP, Gunadarma, Uhamka, UIN  Jakarta, UP, Unas, Paramadina, UBK, Trisakti, Unisma, Untirta, KP FMK, FMN, Pembebasan, Formad, FMN, SMI, Kanita IISIP), SGBN, FPBI, KSN, SBTPI, SBMI, GSPB, Frontjak, FBLP, RTP, GKRI,  seBumi, dan PPI.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here