More

    Polisi Hentikan Penayangan Film “Senyap” di Jogja

    Mega Dwi Anggraeni

    Film karya sutradara Joshua Oppenheimer
    Film karya sutradara Joshua Oppenheimer

    YOGYAKARTA, KabarKampus – Aparat Kepolisian Yogyakarta menghentikan pemutaran film The Look of Silence (Senyap) di Sekretariat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) di Jogja, Rabu, (17/12/2014). Penghentikan film karya Joshua Oppenheimer itu karena beredarnya kabar ancaman pembubaran dari salah satu ormas di Jogja.

    Berdasarkan penuturan Sekretaris AJI Jogja, Rochimawati Bhekti Suryani, AJI Jogja berencana memutar film dokumenter karya Joshua Oppenheimer itu pada Selasa 16 Desember 2014. Rencana tersebut disebarluaskan melalui pesan singkat, milis anggota, dan laman Facebook.

    - Advertisement -

    “Berbagai film bertema sosial, politik, dan budaya sudah rutin kami putar. Bagi kami, film merupakan media efektif dalam proses pembelajaran. Tujuan dari menonton film-film tersebut adalah untuk meningkatkan kapasitas anggota AJI Jogja dalam menjalankan tugasnya,” tulisnya dalam rilis.

    Namun rencana pemutaran film mendapat tanggapan negatif dari beberapa pihak. Menurut Ochi, pengurus AJI Jogja mendapatkan informasi dari Intel Polda DIY tentang beredarnya pesan singkat bernada ancaman pembubaran pemutaran film. Informasi tersebut mereka terima pada Selasa siang.

    Setelah pengurus AJI Jogja menerima informasi tersebut, lanjut Ochi, rombongan Kapolsek Umbulharjo AKP Nanang dan Kasat Intelkam Polresta Jogjakarta, Kompol Sigit Haryadi mendatangi Sekretariat AJI Jogja. Tujuannya, mendesak AJI Jogja untuk membatalkan acara tersebut karena beredarnya ancaman pembubaran.

    “AJI Jogja menolak pembatalan tersebut, kami berniat tetap melaksanakan pemutaran film Senyap. Lagipula, itu adalah kegiatan internal AJI Jogja, dan seharusnya sebagai aparat keamanan polisi semestinya menjamin keamana warga,” katanya.

    Meskipun begitu, Kasat Intelkam Poltabes Jogja Kompol Sigit Haryadi menolak alasan yang diberikan oleh AJI Jogja. Dia berdalih, pembatalan dilakukan untuk menghindari konflik dan meminta loksi pemutaran film dialihkan ke Palem Resto, sebuah tempat karoke di daerah Batikan Jogja. “Karena tidak sesuai dengan prinsip organisasi, kami menolak tawaran polisi. Tapi mereka tetap menolak. Dan pemutaran film pun batal,” tambahnya.

    Lebih lanjut, Ochi menegaskan, pihaknya kecewa dengan kinerja aparat kepolisian khususnya Polsek Umbulharjo dan Kasat Intelkam Polresta Jogjakarta. Menurutnya, mereka tidak mampu menjamin keamanan warga negara.

    “Kami meminta kepada Kapolda DIY untuk bisa memberikan jaminan keamanan kepada segenap warga negara untuk memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakan hukum, dan memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan UU RI No.39 Tentang Hak Asasi Manusia dan sesuai UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian RI Bab II pasal 13, UU No. 2 Tahun 2002,” pungkasnya.

    Sebelumnya, pembubaran nonton bareng film Senyap juga terjadi di Warung Kelir di Kota Malang pada Rabu (10/12/2014) lalu.

     

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here