More

    Akademisi Unpad Desak Jokowi Bertindak Layaknya Negarawan

    Akedemisi Unpad gelar aksi prihatin konflik KPK Polri. Foto. Arief Maulana
    Akedemisi Unpad gelar aksi prihatin konflik KPK Polri. Foto. Arief Maulana

    JAKARTA, KabarKampus – Sejumlah dosen dan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Padjajaran (Unpad) yang tergabung dalam Aksi Masyarakat Bandung Untuk Negara Hukum menggelar aksi di depan Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Bandung, Kamis, (29/01/2015). Aksi yang diberinama “Save Negara Hukum Indonesia” ini digelar sebagai bentuk keprihatinan terhadap konflik yang terjadi antara KPK dan Polri.

    Atip Latipulhayat, Dosen FH Unpad mengatakan, problem utama dari polemik politik ini adalah adanya ketidakpercayaan antara Polri dan KPK. Sehingga, Presiden adalah objek utama yang dapat menyelesaikan permasalahan ini.

    “Presiden harus memadamkan api ini. Presiden harus kuat, bukan yang bisa didikte, tapi betul-betul mencerminkan aspirasi rakyat,” tegas Atip.

    - Advertisement -

    Menurut Latip, jika Presiden tidak bisa mengatasinya, masyarakat pun akan semakin tidak percaya terhadap institusi penegak hukum. Masyarakat pun akan mempertanyakan bagaimana eksistensi akademisi sebagai penjaga moral negeri dalam mengatasi polemik ini.

    Selanjutnya Latip mengatakan, dalam konflik KPK dan Polri tersebut, yang harus diselamatkan bukan pada eksistensi lembaganya, tetapi pada aspek ideologinya. Karena KPK itu insitusi, jadi yang harus diselamatkan bukan KPK-nya, melainkan ideologi pemberantasan korupsinya.

    “Yang harus diselamatkan adalah ideologi negara hukum,” ujar Atip.

    Untuk itu, dalam kesempatan tersebut, Atip dan dosen FH Unpad mengajak para akademisi Unpad untuk ikut menjadi bagian dalam penyelamatan negara hukum Indonesia. Sebagai puncak aksi dibacakan beberapa butir pernyataan Aksi Masyarakat Bandung untuk Negara Hukum.

    “Kami mendesak Presiden sebagai Kepala Negara untuk dapat secara arif dan bijaksana, menjunjung tinggi hukum, etika, dan bertindak layaknya seorang negarawan untuk menghindari munculnya krisis ketatanegaraan,” demikian salah satu butir pernyataan yang dibacakan oleh Susi Dwi Harijanti.

    Aksi pun ditutup dengan pembubuhan tanda tangan sebagai wujud partisipasi oleh dosen dan mahasiswa Unpad. Aksi yang digagas oleh Paguyuban Akademisi se-Bandung Raya ini juga dihadiri oleh Dr. Indra Perwira, S.H., M.H., dan para mahasiswa dan akademisi lainnya di lingkungan Unpad.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here