More

    Mempertanyakan Makna Kebebasan Dengan Karung Goni

    Kutipan puisi dari raja penyair Sutarji dalam karung Goni di pameran Instalasi seni "GONI" di Space : Galeri Pasar, Pasar Santa Jakarta. FOTO : Fauzan
    Kutipan puisi dari raja penyair Sutardji mengenai makna kemerdekaan di atas karung goni.  FOTO : Fauzan

    Karung Goni atau Goni banyak merekam sejarah kerja paksa Romusha yang kelam. Saat itu masyarakat terpaksa menggunakan Goni sebagai bahan sandang. Namun situasinya berbeda pasca kemerdekaan. Goni menjadi permainan balap karung yang menjadi tradisi perayaan hari kemerdekaan.

    Melalui proses berkarya, M. Haryo Hutomo, mahasiswa Seni Rupa Universitas Negeri Jakarta (UNJ) mencoba mengeksplore kedua konteks materi goni yang dituangkan dalam berbagai media.  Ia menamai proyek seninya dengan  (G)(O)(N)(I). (G)(O)(N)(I)  adalah inisial dari Gruesome, Opposite, Nationalism, Independence, yang menjadi empat kata kunci proyek ini.

    Dengan menggunakan goni sebagai metafora, Haryo hendak mempertanyakan status kemerdekaan dan kebebasan manusia saat ini. Meniru perayaan kemerdekaan, Haryo menghadirkan lomba balap karung di Pasar Santa sebelum pembukaan pameran. Haryo mengajak 18 orang peserta lomba yang terdiri dari para satpam, pemilik toko baju, penjaga kios sayur, buah, sembako, dan tekstil.  Tiga orang pemenang mendapatkan hadiah kebutuhan sehari-hari seperti beras, minyak sayur, dan mie instan. Dan karung goni yang digunakan untuk lomba balap karung bertuliskan berbagai kutipan oleh para pemikir nasional dan internasional tentang kebebasan. Hal ini merangsang rasa ingin tahu para peserta.

    - Advertisement -
    Tayangan lomba balap karung dan pakaian dari karung goni.
    Tayangan lomba balap karung dan pakaian dari karung goni.

    Goni menjadi materi utama yang diolah ke dalam berbagai media seperti fesyen, performance, video, fotografi, dan instalasi obyek. Dengan menggunakan goni sebagai metafora, Haryo hendak mempertanyakan status kemerdekaan dan kebebasan manusia saat ini.

    Dokumentasi dari perlombaan ini menjadi karya utama dalam pameran GONI dengan didukung bersama dengan instalasi gaun goni yang dikenakan oleh penyelenggara lomba, karung goni yang digunakan dalam perlombaan, foto yang ditransfer ke dinding, dan serangkaian buku yang ditampilkan di rak. Dengan mengundang komunitas pasar secara khusus ke dalam karyanya, Haryo tidak hanya memberikan kontribusi untuk memberikan jeda dari rutinitas sehari-hari mereka, tetapi juga mempromosikan partisipasi langsung dari masyarakat dalam proses pembuatan seni, yang pada gilirannya menimbulkan pertanyaan mendasar, ‘apa itu seni ‘.

    Pameran instalasi ini digelar di Space : Galeri Pasar, Pasar Santa, Jakarta Selatan dari tanggal 13 – 28 Febuari 2015. .G)(O)(N)(I)  merupakan proyek yang terpilih dari program open call ARCOLABS Universitas Surya lewat proyek seni komunitas partisipatif.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here