More

    Kampanye Earth Hour Jadi Ajang Kreativitas Anak Muda Pontianak

    Mahasiswi Pontianak mengenakan busana daur ulang dalam selebrasi Earth Hour 60+ di Alun-alun Kapuas Pontianak, Sabtu (28/03/2015). FOTO : FRINO BARIARCIANUR
    Mahasiswi Pontianak mengenakan busana daur ulang dalam selebrasi Earth Hour 60+ di Alun-alun Kapuas Pontianak, Sabtu (28/03/2015). FOTO : FRINO BARIARCIANUR

    PONTIANAK, KabarKampus-Anak muda Pontianak yang terdiri dari berberapa komunitas terlibat dalam selebrasi kampanye hemat energi, “Earth Hour 60+” di Alun-alun Kapuas, Pontianak, Sabtu sore hingga malam (28/03/2015). Kreativitas mereka mendapatkan simpati dari warga Pontianak.

    Kampanye ramah lingkungan dan hemat energi “Ini Aksiku” yang dikenal dengan Earth Hour 60+ di Pontianak digagas oleh World Wide Fund for Nature (WWF) dan Komunitas Earth Hour Pontianak. Kampanye hemat energi ini pula dilakukan serentak di seluruh dunia dengan mengusung tema “Change, Climate, Change”.

    Tahun ini merupakan ke-4 kalinya kampanye Earth Hour 60+ dilakukan di Pontianak.

    - Advertisement -

    Pada sore hari, acara berlangsung seru. Sejumlah model anak-anak hingga mahasiswa memamerkan busana daur ulang yang unik. Busana mereka terbuat dari bahan-bahan bekas seperti kantong plastik, botol minuman, kertas koran, dan juga kain perca. Selebihnya ada pernak-pernik atau aksesoris yang menambah keunikan sebuah busana.

    Di sisi Alun-alun Kapuas yang lain, komunitas seniman muda grafiti “Lipart” menunjukkan kebolehan mereka menggambar berbagai situasi dunia saat ini. Pada gambar terlihat pesan-pesan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan khususnya di Kota Pontianak.

    Tak lupa, aksi peduli membersihkan Alun-alun Kapuas pun dilakukan oleh Komunitas Earth Hour Pontianak. Dengan sabar mereka memungut satu demi satu sampah yang berserakan di Alun-alun Kapuas. Harus diakui sampah masih menjadi persoalan penting di kota Pontianak. Terutama sampah-sampah yang banyak terlihat di selokan hingga di Sungai Kapuas.

    Kampanye hemat energi pun semakin seru dengan kehadiran musisi muda. Mereka memainkan alat musik daribahan bekas seperti kaleng, besi dan drum kecil terbuat dari plastik. Permainan perkusi yang dinamis dari kelompok Perkusi Klentang Klentung Polnep serta Perkusi GSK IAIN inilah yang cukup mendominasi suasana. Tentunya tak ketinggalan marching band pun turut mewarnai selebrasi kampanye Earth Hour di Pontianak.

    Saat puncak acara sekira pukul 20.30 – 21.30 WIB, lampu-lampu di Alun-alun Kapuas dipadamkan. Namun musik perkusi tetap dimainkan. Kemudian kreativitas lain muncul yakni dengan bergabungnya para pelari dari IndoRunners Pontianak dan kelompok sepeda. Mereka berkeliling kota sejauh 7 Km dengan maksud mengampanyekan pentingnya hemat energi bagi kota Pontianak.

    Setelah itu anak-anak muda Pontianak menerbangkan lampion. Sebuah simbolisasi harapan penghematan energi penting dilakukan.

    Earth Hour 60+ yang semula hanya memadamkan lampu kini lebih meriah dengan munculnya kreativitas yang mendukung kelestarian bumi di masa depan. Mencomot jargon anak-anak muda ini, “Ini Aksiku”, lantas mana aksimu untuk bumi? []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here