Seorang pemuda bernama Aladin hadir di kampus London School Public Relation Jakarta (LSPR Jakarta). Ia datang lengkap dengan busana ala Timur Tengah, jin lampu ajaib serta karpet ajaib.
Tokoh cerita seribu satu malam ini bukan hendak menakut-nakuti mahasiswa LSPR Jakarta, namun merupakan seni pertunjukkan drama musikal yang digelar di Prof. Djajusman Auditorium & Performance Hall, LSPR-Jakarta. Pertunjukan ini melibatkan 19 mahasiswa LSPR Jakarta.
Cerita Aladin sendiri mengisahkan tentang persahabatan dan petualangannya dengan jin lampu ajaib dan karpet ajaib. Seni pertunjukkan ini mengharuskan para pemerannya mengkomunikasikan sebuah cerita melalui tarian, permainan alat musik, nyanyian dan dialog.
Para pemeran merupakan mahasiswa berkebutuhan khusus yang dikenal memiliki kesulitan dalam berkomunikasi yaitu autisme.
Dari 19 mahasiswa yang terlibat, delapan belas diantaranya bermain peran dan satu mahasiswa bertanggung jawab terhadap lighting. Selama satu bulan, mereka berlatih sebanyak tiga kali dalam seminggu dibawah bimbingan dan naungan departemen Performing Arts of Communication-STIKOM The London School of Public Relations, Jakarta.
Acara ini juga merupakan akhir dari rangkaian acara Autism Awareness Festival yang ke 7 yang dilakukan dalam rangka memperingati Autism Awareness Day yang jatuh pada setiap tanggal 2 April di setiap tahunnya.
“Dalam kesehariannya, para mahasiswa LSBA diajarkan berbagai keterampilan seperti fotografi, melukis, pelajaran komputer dan keterampilan lainnya yang bisa membuat mereka menjadi pribadi yang mandiri,” Ms. Chrisdina Wempi-Head of London School Centre of Autism Awareness (LSCAA) dan LSBA.
Ia menuturkan, melalui pementasan Aladin, diharapkan para mahasiswa mampu melengkapi ketrampilan yang telah mereka miliki dengan softskill seperti bekerjasama dengan tim untuk menampilkan sebuah pertunjukkan, bersabar menanti giliran dan temannya juga bertanggung jawab dengan peran dan kostum mereka masing-masing selama proses latihan dan pertunjukkan berlangsung.”[]