More

    Mahasiswa Harapkan KAA 2015 Bahas Pelanggaran HAM di Pattani

    Mahasiswa asal Pattani berorasi dalam kegiatan mimbar bebas di Bandung. Foto. Fauzan
    Mahasiswa asal Pattani berorasi dalam kegiatan mimbar bebas di Bandung. Foto. Fauzan

    BANDUNG, KabarKampus – Sejumlah mahasiswa asal Pattani, Thailand yang berkuliah di Bandung meminta para pemimpin dunia delegasi 60 Tahun Asia Afrika membahas masalah pelanggaran HAM di Patani. Hal itu karena sistem militerisme di Pattani membuat kehidupan rakyat di sana susah.

    Mahasiswa asal Pattani di Bandung mencatara, berdasarkan  Statistik data yang di kumpul oleh Deepsouth Wahct jumlah korban konflik selama11 tahun dari 2004 sehinga akhir 2014 jumlah mangsa mencapai 17,652 jiwa, terbagi 6,286 jiwa tewas dan 11,366 jiwa cedera

    “Saat ini di Pattani keadaan yang sudah semakin parah oleh karena sistem miiterisme yang masih berlaku di sana. Masyarakat tidak bisa berkumpul dan memperjuangkan haknya,” kata Mukhlis, mahasiswa asal Pattani yang berkuliah di UIN Bandung

    - Advertisement -

    Menurut Mukhlis, dalam momentum Asia Afrika ini, ia meminta para pemimpin Asia Afrika membicarakan pelanggaran HAM di Pattani. “Pattani membutuhkan Asia Afrika,” kata Mukhlis yang mengambil jurusan Syariah ini..

    Sementara itu, Djunaidi yang juga mahasiswa UIN Bandung asal Pattani mengungkapkan, perlakuan Thailand terhadap rakyat Pattani sudah seperti wilayah jajahan. Semua hasil bumi di Pattani diatur oleh Thailand. Begitupunn soal politik dan ekonomi.

    “Sedih kami merasa dijajah,” ungkap Djunaidi.

    Ia menuturkan, KAA 60 tahun yang lalu, negera-negara yang mengikuti KAA bebas dari penjajahan. Seharusnya melalui KAA ini, Pattani  juga bisa bebas dari penjajahan.

    “Saya berharap KAA 2015 juga membicarakan kemerdekaan Pattani,” ungkap Djunaidi.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here