More

    Pantau Kesejahteraan Hewan Di Kebun Binatang Dengan Aplikasi Zoo Recapp

    Mega Dwi Anggraeni

    Aplikasi Zoo Recapp. FOTO : Mega Dwi Anggraeni
    Aplikasi Zoo Recapp. FOTO : Mega Dwi Anggraeni

    Wajah beruang itu memang tampak sedih. Bola mata kanannya terlihat kemerahan. Dia berjalan mondar mandir saat melihat beberapa orang mengerumuni kandangnya. Beruang cokelat itu  juga mendekati tepian pulau yang memisahkanya dengan pengunjung, menatapi mereka seolah meminta makan.

    Sementara di luar kandang, beberapa siswa Bandung Independent School memperhatikan kondisi kandang yang ditempati oleh Beruang Alaska. Selama beberapa menit, mata siswa dan siswi itu terus berpindah dari kandang ke layar android di tangan mereka. Sekilas, mereka terlihat sedang bermain game. Padahal, mereka sedang menjawab puluhan pertanyaan yang muncul dari aplikasi bernama Zoo Recapp yang terhubung dengan beruang tersebut.

    - Advertisement -

    Zoo Recapp merupakan aplikasi yang dibuat oleh Indonesian Sociaty for Animal Welfare (ISAW) sejak 2014 lalu. Aplikasi yang rencananya akan diluncurkan tahun depan itu berfungsi sebagai alat bantu menilai kesejahteraan kandang bagi satwa di kebun binatang.

    Kinanti Kusuma Wardani, Direktur Eksekutif ISAW, berharap lewat aplikasi tersebut semua masyarakat peduli terhadap kesejahteraan satwa di kebun binatang di seluruh Indonesia. “Jadi, mereka tidak hanya sekadar jalan-jalan di kebun binatang saja, tetapi juga ikut menilai kondisi kandang dan satwanya,” ujarnya kepada wartawan saat ditemui di Kebun Binatang Bandung, Jalan Taman Sari, Rabu (29/4/2015).

    Menurut Kinanti, tidak banyak kebun binatang yang memperhatikan kondisi semua kandang satwanya. Ada kandang yang sudah memenuhi kesejahteraan satwa, ada yang belum. Tetapi pada intinya, lanjut Kinanti, dengan aplikasi itu semua kebun binatang di Indonesia bisa lebih memperhatikan satwanya.

    Cara menggunakan Zoo Recapp pun cukup mudah. Para pemilik akun tinggal mengisi sekitar 70 pertanyaan yang muncul. Bukan hanya menjawab pertanyaan, mereka juga bisa memotret kondisi kandang berserta satwanya, dan langsung mempostingnya di Zoo Recapp.

    Semua data hasil audit yang dilakukan oleh para pemilik akun, nantinya akan masuk ke data milik ISAW. Data tersebut akan dirinci, kemudian dijumlahkan. Hasilnya akan dipublish dan diinformasikan pada kebun binatang yang bersangkutan.

    Tapi, lanjut Kinanti, akumulasi baru bisa dilakukan setelah aplikasi diluncurkan. Saat ini, aplikasi yang baru digunakan oleh siswa dan siswi Bandung Independent School tersebut masih dalam bentuk uji coba. “Masih banyak yang harus diperbaiki dan untuk menyempurnakan aplikasi ini perlu dana sekitar 100 juta rupiah,” ujarnya.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here