More

    RSS Buka Klinik Anti Nyeri Berteknologi Canggih

    RS UMM siap buka klinik bebas nyeri berteknologi canggih. Dok. UMM
    RS UMM siap buka klinik bebas nyeri berteknologi canggih. Dok. UMM

    MALANG, KabarKampus – Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Malang (RSUMM) siap membuka klinik bebas nyeri yang dilengkapi peralatan paling modern. Alat canggih tersebut daat mengetahui lokasi yang diderita secara tepat sebelum melakukan proses pengobatan.

    Prof. Dr. dr. Djoni Djunaedi, SpPD., KPTI, Direktur RS UMM mengatakan, paling lama satu bulan ke depan Klinik Bebas Nyeri akan dibuka di RS UMM. Hal ini dipastikan setelah dokter ahli dan peralatan sudah tersedia. Saat ini, RS UMM telah memiliki alat Ultrasonografi (USG) dan x-ray bernama C-Arm yang paling mutahir seharga 1,5 Milyar..

    “Insya Allah klinik ini juga bisa melayani pasien BPJS sebagaimana klinik-klinik lainnya di RS UMM,” kata Djoni seperti yang dilansir dari humas UMM.

    - Advertisement -

     

    Sementara itu, dr Abi Noerwahjono, Sp.An, dokter spesialis di RS anti nyeri UMM mengatakan, ilmu mengenai penyakit nyeri ini tergolong baru di Indonesia meski sebenarnya sudah lama ada. Selama ini rasa nyeri akibat berbagai penyakit ditangani dengan mengonsumsi obat-obatan, bahkan ada yang melakukannya seumur hidup demi mengurangi rasa nyeri itu. Misalnya, pada penderita kanker yang divonis hanya bisa bertahan enam bulan, maka sepanjang waktu itu harus menahan nyeri yang hebat atau meminum obat-obatan untuk mengurangi rasa sakit.

    “Namun dengan metode ini, dengan sangat cepat rasa nyeri dapat dihilangkan sehingga pasien masih bisa beraktivitas seperti biasa,” terang Abi.

    Ia menuturkan, di luar negeri , jika orang mengalami nyeri, asuransi mereka tidak akan mau membayar obat atau operasi. Kalau obat itu nanti dikonsumsi seumur hidup, jika dioperasi itu sama saja nyerinya jadi dua kali.

    Secara teknis, dokter spesialis anastesi ini mengatakan, proses pengobatannya dilakukan dengan membakar permukaan syaraf yang berhubungan dengan rasa nyeri. “Dengan menggunakan laser yang dosisnya rendah, syaraf itu kemudian ditembak dan dibakar sehingga rasa nyeri bisa hilang,” katanya.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here