More

    Mahasiswa ITS Kembangkan Aplikasi Untuk Cari Barang yang Hilang

    Tiga mahasiswa ITS pengembang Aplikasi Sistem Informasi Barang Hilang. Dok. ITS
    Tiga mahasiswa ITS pengembang Aplikasi Sistem Informasi Barang Hilang. Dok. ITS

    Aktivitas mahasiswa di kampus baik organisasi maupun akademik, tak lepas dari kehilangan barang. Pengalaman pernah kehilangan barang ini memicu mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya berinisiatif membuat aplikasi untuk menemukan barang yang hilang.

    Aplikasi ini dinamakan Sistem Informasi (SIM) Barang Hilang. Pembuatnya adalah Badrut Tamam Hikmawan, Manzilatul Rahmah dan Natanael Yabes Wirawan, mahasiswa Jurusan Sistem Informasi (JSI)

    Sejak bulan Februari yang lalu, ketiganya telah sibuk mempersiapkan prototype aplikasi buatan mereka. Aplikasi yang mereka buat menggunakan cara kerja dengan penerapan altroisme, yakni sifat mau membantu orang lain dengan ikhlas.

    - Advertisement -

    Sehingga diperlukan keikhlasan pengguna yang merupakan penemu barang, bukan orang yang kehilangan barang. “Orang yang memasukkan data di aplikasi ini adalah orang yang menemukan barang, lalu setelah memasukkan data barang hilang, dia harus melaporkan ke kepolisian kecamatan,” ujar Tamam.

    Menurut Tamam, untuk menumbuhkan semangat sifat ikhlas, mereka menerapkan sistem gamification, dimana aplikasi ini akan memberikan poin yang dapat ditukar dengan berbagai macam hadiah. “Untuk mengikuti game ini, si penemu barang harus punya bukti kalau dia sudah menyerahkan barang ke kantor polisi. Seperti mengupload foto selfie dengan barang temuan di kantor polisi,” tutur mahasiswa yang aktif berkecimpung di bidang Riset dan Teknologi ini.

    Tamam menuturkan, untuk mempermudah memverifikasi pengklaim barang temuan, mereka bekerjasama dengan pihak kepolisian kecamatan. “Penerapan proyek ini tidak akan membebani stakeholder di kepolisian. Aplikasi ini sudah dirancang proses bisnisnya agar tidak menambahi pekerjaan polisi, namun tetap aman,” pungkasnya.

    Aplikasi ini sendiri sebenarnya merupakan tugas mata kuliah yang diikuti Tamam. Namun Tamam mengembangkannya dengan mengikuti program Start Surabaya berkerjasama dengan beberapa perusahaan. “Selanjutnya, kami akan mengembangkan aplikasi website dan android, serta membuat peta untuk list barang temuan, dengan memanfaatkan metode Geographic Information System (GIS),” jelasnya.

    Selanjutnya kata Tamam, rencananya mereka akan menyebarluaskan aplikasi ini agar dimanfaatkan masyarakat luas. Pada tahap awal, ia akan melakukan pemasaran awal di seluruh kampus besar di Surabaya. “Untuk terjun ke masyarakat, kita berharap aplikasi ini bisa suksed dikeluarkan pada bulan Agustus nanti,” tutur Tamam.

    Tak hanya sampai di sana, aplikasi ini pun pernah dipresentasikan dalam lomba Discovery di Universitas Jember dan berhasi lolos ke tahap penyeleksian tiga besar. Tamam dan kedua rekannya berhasil membawa pulang juara kedua lomba ide cipta aplikasi dengan tema Smart City ini.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here