Candi Mendut merupakan salah satu rumah ibadah penting umat Buddha di dunia. Candi yang terletak di Desa Mendut, Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah ini didirikan oleh raja pertama dari Wangsa Syailendra pada tahun 824 M. Candi Mendut berdiri tegak dan terpelihara di kawasan penduduk yang beragama Islam.
Warga sekitar menganggap Candi Mendut merupakan bagian hidup mereka sehari-hari. Di kawasan bersejarah ini, warga bisa berjualan makanan-minuman, kerajinan tangan, menyediakan lahan parkir, dan guest house.
Saat prosesi perayaan Tri Suci Waisak tepatnya pada tanggal 2 Juni 2015 lalu, umat Buddha dari seluruh penjuru dunia datang untuk memanjatkan Paritta atau doa bersama. Bagi warga Desa Mendut, inilah waktu yang ditunggu-tunggu. Wisatawan akan memadati kawasan Candi Mendut.
Di Candi Mendut, terdapat Api Dharma Waisak dan Air Suci yang menjadi sarana pujabakti umat Buddha dalam merayakan Tri Suci Waisak yang pusatnya di Candi Borobudur. Api Dharma Waisak diambil oleh bhiksu di sumber api alami Mrapen, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Air Suci pula diambil dari Umbul Jumprit di lereng Gunung Sindoro, Kabupaten Temanggung, Jateng. Kedua sarana pujabakti ini disemayamkan di Candi Mendut. Dan prosesi selanjutnya diarak menuju Candi Borobudur.
Para bhiksu dan umat Budha, serta pertunjukkan berbagai bentuk seni-budaya menyemarakkan perayaan Tri Suci Waisak yang mengusung tema “Kembangkah Benih Kebuddhaan Dalam Diri Masing-masing.
Ribuan orang menyaksikan kirab dari Candi Mendut menuju Candi Borobodur.[]
