More

    Mahasiswa Internasional Kampanyekan Risiko Kanker Kulit di Australia

    ABC AUSTRALIA NETWORK
    Jake Heinrich

    Diana Garcia dengan rekan sekelasnya Claudio saat event the biggest morning tea. FOTO : AUDIENCE/ABC AUSTRALIA
    Diana Garcia dengan rekan sekelasnya Claudio saat event the biggest morning tea. FOTO : AUDIENCE/ABC AUSTRALIA

    Ketika mahasiswa internasional diminta menggambarkan kehidupan di Australia mereka umumnya menyebut berjemur di pantai dan gaya hidup di luar ruangan. Kini mereka terlibat pengumpulan dana untuk riset kanker kulit yang disebabkan terpaan sinar matahari.

    Kejadian kanker kulit di Australia merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. Tidak hanya karena jumlahnya 3 kali lebih tinggi dibandingkan Kanada, AS dan Inggris, tapi kalangan dokter di Australia setiap tahunnya juga harus melayani lebih dari satu juta pasien kanker kulit setiap tahunnya.

    - Advertisement -

    Kanker kulit mencakup sekitar 80 persen dari semua kasus kanker yang baru didiagnosis di Australia, dan sudah sangat jelas antara 95 dan 99 persen dari kanker kulit disebabkan oleh paparan sinar matahari.

    Mahasiswa Kolombia, Diana Garcia mengatakan inilah alasan mengapa mahasiswa di Kelas Bahasa Inggris untuk Komunikasi Bisnis Internasional yang diikutinya mengadakan event jamuan minum teh untuk mengumpulkan uang bagi Dewan Kanker Australia.

    “Australia memiliki angka penderita kanker kulit paling tinggi di dunia,” kata Diana.

    “Dua dari tiga warga Australia akan terdiagnosa menderita kanker kulit pada saat mereka berusia 70 tahun dan setiap tahunnya kanker kulit menewaskan lebih dari 2.000 orang.”

    Event jamuan minum teh memang selalu digelar berbagai pihak selama Mei dan Juni untuk mendukung Dewan Kanker Australia.

    Siapa saja boleh mendaftarkan diri untuk mengadakannya di komunitas mereka. Penyelenggara kemudian menyusun acara pengumpulan donasi dari para peserta.

    “Acara morning tea kami sedikit berbeda dan memiliki rasa internasional yang unik,’ kata Diana.

    Kelompok yang beranggotakan mahasiswa berbahasa Inggris dari Brasil, Kolombia, Ekuador, Jerman, Italia, Jepang, Peru dan Thailand menargetkan donasi senilai 3 ribu dolar untuk Dewan Kanker Australia.

    Mereka menggelar acara ini di halaman kampusnya.

    Sementara banyak mahasiswa internasional yang terpikat ke Australia dengan pikiran hendak berjemur di panas matahari, Diana mengatakan sebagian besar mahasiswa internasional tidak menyadari risiko kanker kulit.

    “Matahari Australia jauh lebih kuat daripada di negara-negara lain dan karena kerusakan UV butuh bertahun-tahun untuk menunjukkan dampaknya,” katanya.

    “Acara promosi kami bermaksud mengingatkan para mahasiswa untuk mengenakan tabir surya dan pakaian pelindung.”

    Sambil mengedukasi rekan-rekannya sesama mahasiswa agar pintar menyikapi terpaan matahari, pelajar internasional ini berhasil menjual hampir 700 cupcakes dan mendapatkan donasi senilai $3.560.

    Rekan satu kelas Diana, Reina dari Jepang menjelaskan beberapa cara kreatif yang dilakukan para mahasiswa internasional dalam mengumpulkan uang sumbangan.

    “Para pelajar yang berbicara dalam bahasa negaranya saat berada di kelas akan diberikan sanksi membayar denda dan kami menjual kupon undian senilai $2 untuk memenangkan hadiah yang dihadiahkan oleh pengusaha di kampus dan staf.”

    Diana mengatakan kegiatan ini juga memberikan manfaat lain.

    “Saya rasa mengorganisir event seperti ini merupakan cara terbaik untuk menggunakan kemampuan berbahasa Inggris yang kami pelajari di kelas untuk dipraktekan,” katanya.

    “Mengetahui kita turut membantu merupakan dorongan penting yang memberikan motivasi luar biasa untuk melakukan yang terbaik.” []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here