More

    Jelang Penggenangan Waduk Jati Gede, Nasib Siswa SD Sadang Terbengkalai

    Tisah Nursaidah, Spd, Guru SD Sadang, Desa Cipaku, Kecamatan Darmaraja. Foto : Fauzan
    Tisah Nursaidah, Spd, Guru SD Sadang, Desa Cipaku, Kecamatan Darmaraja. Foto : Fauzan

    BANDUNG, KabarKampus – Penggenangan Waduk Jatigede yang hanya menunggu hitungan jari, meninggalkan banyak persoalan bagi warga sekitar waduk. Salah satunya adalah ketidakjelasan nasib tenaga pendidik dan siswa SD Sadang, Desa Cipaku, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten, Sumedang.

    Menjelang tiga hari penggenangan, tenaga pengajar dan siswa SD di sana tidak tahu harus pindah kemana. “Anak didik kami akan terbengkalai. Karena sampai hari ini kami tidak tahu harus pindah kemana,” kata Tisah Nursaidah, Spd, Guru SD Sadang, Desa Cipaku, Kecamatan Darmaraja kepada KabarKampus, Jumat, (28/08/2015).

    Tisah menuturkan, di SD Sadang terdapat 97 siswa dengan jumlah tenaga pendidik sebanyak 10 orang. Dan nasib mereka semua akan terbengkalai.

    - Advertisement -

    “Sekarang perasaan kami sangat sedih. Kami juga resah menghadapi masa depan,” kata Tisah yang sudah 34 tahun mengajar di SD Sadang.

    Selain masalah sekolah, Tisah mengaku jumlah uang ganti rugi yang diberikan yaitu Rp. 29 Juta tidak cukup untuk membangun rumah baru. Uang tersebut tidak cukup untuk membangun rumah.

    “Buat kerangka saja tidak cukup,” kata Tisah.

    Tisah mengungkapkan, mereka bukan menolak pembangunan Waduk Jatigede. Namun  pemerintah harus memberikan ganti rugi yang wajar.

    “Bendungan Jatigede yang katanya akan banyak menyejahterakan rakyat, tapi nyatanya membuat kehidupan kami tidak jelas.

    “Kami ingin ganti yang layak. Supaya kami bisa membeli rumah,” ungkap Tisah.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here