More

    Keterlibatan TNI Dalam Ospek di Unsoed Picu Kontroversi

    Pimpinan TNI menyampaikan pidato di hadapan mahasiswa baru Faperta Unsoed. Foto. Fachrurrozi
    Pimpinan TNI menyampaikan pidato di hadapan mahasiswa baru Faperta Unsoed. Foto. Fachrurrozi

    PURWOKERTO, KabarKampus – Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) saat ini tengah merancang pelibatan TNI dalam ospek mahasiswa baru di Perguruan Tinggi di Indonesia. TNI dalam kapasitasnya sebagai lembagai bela negara dalam ospek mahasiswa tersebut akan memberikan meteri tentang wawasan bela negara dan wawasan kebangsaan.

    Meski baru rancangan, ternyata sejumlah perguruan tinggi telah menggunakan TNI untuk “mengospek” mahasiswa. Diantaranya adalah Fakultas Pertanian dan Pertenakan Universitas Jenderal Soedirman.

    Kegiatan ospek tersebut digelar pada hari Jumat, (28/08/2015). Foto-foto keterlibatan TNI tersebut disebarkan oleh Fachrurrozi Hanafi, mahasiswa Sosiologi Unsoed. Facrurrozi menyebarkan foto-foto seorang pimpinan TNI yang sedang berpidato dihadapan mahasiswa baru Unsoed sebagai bentuk penolakan terhadap hadirnya TNI di kampusnya.

    - Advertisement -

    “Darurat Demokrasi! Antek Orde Baru mulai masuk kampus,” tulisnya  memberikan keterangan foto-foto yang ia sebarkan di akun linenya.

    Dalam foto itu juga ia mengatakan, pagi ini di Fakultas Peternakan Unsoed, terliat pihak TNI mengisi apel pagi ospek mahasiswa baru. Acara ini juga dihadiri beberapa aparat berbaju loreng.

    “Hal ini tidak terlepas  dari agenda M. Nasir, Menristek Dikti yang akan mencanangkan ospek 2016 yang diisi oleh militer. Namun di tahun ini, militer berlahan mulai masuk kampus. Hal ini tentu menceredai demokrasi kita. Apakah kita akan kembali ke Orde Baru?” tulis aktivis FMN ini.

    Pernyataan pada foto-foto Facrurrozi ini mendapat dukungan sekaligus penentangan dari teman-temanya di media sosial. Dukungan datang dari Sympati Dimas Rafii. Ia mengatakan, keterlibatan TNI dalam foto tersebut hanya dalih dan bungkus dari agenda sesungguhnya. Mengisi kuliah umum, memimpin apel, belajar penyuluhan dan sebagainya, sesungguhnya adalah upaya untuk memastikan bahwa mahasiswa ditanamkan nilai-nilai ketertundukan dan anti kritis.

    “Dalih dari Menteri Nasir, dalam keterlibatan TNI di ospek adalah untuk menanamkan nilai bela negara dan cinta tanah air. Bagaimana mungkin yang sudah menjadi pengetahun bersama sarat dengan unsur KKN yang kerjanya menembaki dan memukuli rakyatnya kemudian dipercaya menanamkan nilai-nilai tersebut. Justru merekalah yang paling tidak cinta tanah air,” ungkap Sympati Dimas Rafii mengomentari foto-foto Facrurrozi.

    Sementara, itu Alexander A. Santosa salah satu yang menentang pernyataan Facrurozi mengatakan, kalau foto-foto tersebut hanya kuliah umum. “Itu cuma kuliah umum tok ji,” katanya.

    Begitu juga dengan Nisa Lutfiana, ia mengatakan, dalam kegiatan yang difoto, mahasiswa yang mengundang, tanpa ada paksaan dari pihak mana pun. Kemudian Rida Firmansyah, yang mengatakan, coba dilihat dari sisi lain. Karena menurutnya terlalu cepat mengambil kesimpulan seperti itu. Data dan faktanya belum ada. Hanya sekedar hipotesis.

    “Itu kuliah umum materinya wawasan kebangsaan yang ngundang panitia mahasiswa. Karena Fapet ngga punya gedung pertemuan. Jadi kuliah umumnya di lapangan. Pagi jam 7.00 sd 8,” kata Ekopur.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here