BANDUNG, KabarKampus, Diantara para pemain Indonesia yang berlaga pada Homeless World Cup 2015 di Amsterdam, ada satu pemain yang mengundang perhatian banyak orang. Pemain yang satu ini tak hanya berambut mohawk dengan warna pink, namun juga energik dan memiliki tatapan yang penuh dengan harapan.
Bahkan karena keunikan dan keramahannya, dia menjadi salah satu pemain yang sering dimintai foto oleh pengunjung dalam kompetisi internasional orang-orang termajinalkan dalam kehidupan sosial tersebut. Dia adalah Rokim, orang dengan HIV AIDS asal Rembang, Jawa Tengah.
Dalam kesempatan berfoto tersebut Rokim berinteraksi untuk saling bertukar cerita dan berbagi pengalaman dengan setiap kontingen. Hal yang selalu rokim banggakan kepada negara lain adalah ia bangga bisa menyanyikan Indonesia Raya dan padamu Negeri di Amsterdam.
“Saya orang dengan HIV-AIDS dan saya bangga bisa nyanyi lagu Indonesia Raya dan Padamu Negri di tanah yang dibangun oleh darah dan keringat nenek moyang kami, Amsterdam,” kata pria yang sehari-hari aktif di Kelopok Dukungan Sebaya (KDS) Rembang, Jawa Tengah.
Meski hanya bisa tidak meraih juara pada ajang tersebut, menurut pemuda kelahiran Rembang, 15 Desember 1981 ini, kejuaraan Homeless World Cup bukan hanya sekedar bermain bola dan membawa tropi kemenangan. Tapi dibalik itu semua, kejuaraan ini membuat mereka sadar bahwa orang-orang seperti mereka, yaitu orang yang termarjinalkan dalam kehidupan sosial mampu membuat diri mereka bangga atas apa yang mereka lakukan di sini.
“Terlebih mereka bisa menjadi bagian dari sejarah Indonesia di kancah international,” katanya.
Selain aktif di KDS, sehari-hari Rokim berkerja serabutan seperti mengecat proyek bangunan, membantu orang tuanya menjual kayu dan sebagainya. Baginya, mengikuti Homeless World Cup 2015 adalah pengalaman yang tidak bisa ia lupakan. Karena ia bisa mengubah dirinya melalui sepakbola.
“Saya berharap ini bisa memberikan perubahan yang baik bagi saya,” ungkapnya.[]
