YOGYAKARTA, KabarKampus – Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menerima mahasiswa baru dari komunitas Muslim Pattani, Thailand. Ketiga mahasiswa baru tersebut terdiri dari tiga orang mahasiswi yang terpilih melalui seleksi dari UII.
Ketiganya bernama Sopheeyah Sani, Tasneem Madjamang, dan Sorlihah Pohleh. Mereka berasal dari kota Pattani dan Satun serta baru saja menyelesaikan pendidikan menengah atas di kotanya masing-masing. Di kampus UII, ketiganya mengambil jurusan Hukum Islam, Ilmu Komunikasi, dan Hubungan Internasional.
Dr. Abdul Jamil, SH, MH, Wakil Rektor UII mengatakan, kerjasama dengan Muslim Pattani dianggap penting oleh UII karena keberadaan mereka yang sangat vital bagi perkembangan dan kemajuan Islam di wilayah Thailand. Mulai tahun ini, UII juga menerima mahasiswa baru yang berasal dari komunitas Muslim Pattani.
“Mahasiswa yang diterima tersebut merupakan pelajar terpilih yang telah melalui seleksi dari UII. Oleh karenanya, mereka tidak hanya sekedar diterima, namun juga menerima beasiswa studi penuh di UII,” kata Dr Abdul Jamil.
Dr. Abdul Jamil juga berpesan agar para mahasiswi Muslim Thailand dapat segera berbaur dengan kegiatan-kegiatan yang ada di UII meski mereka masih berstatus mahasiswa baru. “Dengan mengenal kegiatan-kegiatan di kampus ini akan menjadi peluang yang bagus bagi adik-adik untuk bertukar pikiran, berbagai kebudayaan, dan menjalin ukhuwah Islamiyyah dengan mahasiswa Muslim Indonesia di UII”, katanya.
Untuk memuluskan kerjasama penerimaan mahasiswa Muslim Thailand ini, para pimpinan UII sendiri mengadakan kunjungan langsung ke wilayah Thailand Selatan. Di sana, mereka menjalin komunikasi dengan perguruan tinggi setempat yang bereputasi baik untuk membuka kesempatan beasiswa. Salah satu perguruan tinggi setempat yang menjadi mitra UII adalah Fathoni University Thailand.
Tasneem menurutkan, ia mengetahui ada informasi beasiswa di UII dari seorang ustadz di Fathoni University. “Ini kesempatan sangat menarik bagi kami karena di UII kami bisa memperoleh pengalaman baru tentang pendidikan, bahasa, dan suasana khas Indonesia”, ujar Tasneem.
Menurut Tasneem, ia saat ini belum banyak mengenal Indonesia karena ini menjadi pengalaman pertamanya berkunjung. “Sedikit khawatir jauh dari kampung halaman. Untuk pertama-tama saya ingin segera bisa belajar cakap Bahasa Indonesia,” pungkas mahasiswi ini penuh semangat.
