Masmuhah Ocha
CIPUTAT, KabarKampus – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Ciputat menggelar aksi solidaritas Salim Kancil. Aksi ini digelar di depan kampus UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Kamis, (01/10/2015).
Dalam aksinya, mahasiswa menuntut agar kasus terbunuhnya Salim karena menolah tambah pasir mendapat perhatian khusus oleh pemerintah dan kepolisian. Dalam aksi ini mahasiswa juga menggalang dana untuk Pak Tosan, korban penganiayaan lain yang masih di rawat. Kemudian aksi dilanjutkan dnegan drama teatrikal dan puisi untuk Salim Kancil.
Menurut Abdurrahmad Wahid, koordinator aksi mengatakan, aksi ini membawa jargon “Ciputat Berduka”. ” Jargon ini diangkat untuk membuka setiap mata civitas akademika UIN Jakarta dan mahasiswa pada umumnya tentang pelanggaran HAM dalam peristiwa yang menimpa saudara kita di Lumajang.
“Kasus kemanusiaan Salim ini menjadi gambaran betapa di negeri ini nilai kemanusiaan begitu rendah,” katanya.
Ia menuturkan, mereka dengan mudahnya menumpas rakyat kecil seperti Salim Kancil. Apalagi, menurut kepolisian Lumajang, AKP Heri Sugiono, Salim bukan satu-satunya korban yang tewas akibat dibunuh. Ada korban lain yang juga dibunuh karena menentang penambangan ilegal di Desa Selok Awar-Awar.
“Sebagai organisasi mahasiswa yang peduli terhadap kaum pinggiran dan minoritas, kami akan terus mengawasi, mengkritik dan mengutuk keras berbagai kasus pelanggaran HAM yang menyudutkan rakyat kecil, seperti Salim Kancil ini,” ungkapnya.[]
