BANDUNG, KabarKampus – Seluruh atlet dan juga penonton perhelatan olahraga Ekstrim Internasional “Indonesia Open X-Sport Championship” memberikan penghormatan terakhir kepada M. Taufan Munggaran, atlet BMX Bandung yang meninggal dalam kompetisi tersebut. Sebagai bentuk penghormatan juga, nama Taufan diabadikan menjadi nama arena Indonesia Open X-Sports Championship” menjadi Taufan Arena.
“Taufan merupakan atlet berbakat. Ia bertugas sangat baik hingga akhir hayatnya. Sebagai bentuk penghormatan, nama Taufan kami jadikan nama arena skate park ini,” kata MC dalam acara penghormatan terarkhir untuk Taufan di kampus Telkom University, Minggu, (04/10/2015)
Pada saat acara penghormatan ini, seluruh kegiatan lomba dihentikan. Seluruh peserta kompetisi dan penonton diajak untuk memberikan doa buat atlet berbakat berusia 17 tahun tersebut.
Taufan meninggal setelah mengalami kecelakaan dalam pertandingan BMX Indonesia Open X-Sports Championship di Telkom University, Bandung, Sabtu kemarin, (03/10/2015). Taufan terjatuh saat melakukan gerakan “No hand” atau lepas tangan dengan stang di atas paha.
Namun ketika akan mengambil kembali sepeda, ia telat mendorong dan sepedanya terlepas. Kemudian Taufan terjatuh. Badannya menimpa sepeda. Pada terjatuh, Taufan sempat berdiri dan merebut sepedanya kembali. Beberapa saat kemudian Taufan terjatuh tak sadarkan diri.
Menurut Asep Tubagus, Ketua Bandung BMX, ketika kecelakaan terjadi, Taufan langsung di bawa ke rumah sakit dengan menggunakan ambulan. Namun ketika dalam perjalanan, Taufan menghembuskan nafas terakhir.
Menurut Asep Tubagus, Ketua Bandung BMX, ketika kecelakaan terjadi, Taufan langsung di bawa ke rumah sakit dengan menggunakan ambulan. Namu ketika dalam perjalanan, Taufan menghembuskan nafas terakhir.
“Pada saat di ambulan nafas Taufan mulai lemas. Lalu Taufan menghembuskan nafas terakhir di dalam mobil,” ungkap Asep atau yang biasa disapa Apep ini.
Apep menjelaskan, mengikuti kelas pro pada ajang internasional seperti Indonesia Open X Sports adalah pengalaman pertama bagi Taufan. Karena sebelumnya ia masih mengikuti kelas junior. “Ini adalah cita-cita Taufan,” kata Apep.[]
