More

    Banda Neira “Sebagai Kawan”, Lagu Penyemangat Untuk Orang-Orang Berjuang

    Dua Bandaneira. FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI
    Dua Bandaneira mengisi acara Uncorrupted Microgigs di Student Center Fakultas Ekonomi Unpar, Bandung. FOTO : AHMAD FAUZAN SAZLI

    Teks sebenarnya bebas makna. Termasuk teks pada lirik-lirik lagu duo musisi asal Bandung Ananda Badudu dan Rara Sekar.

    Saat mengisi acara Uncorupted Micro Gigs di Universitas Parahiyangan, Banda Neira pun mencoba memaknai lagu-lagu mereka dengan semangat anti korupsi. Sebuah acara yang memang dihadirkan untuk mengkapanyekan semangat tersebut.

    Sebelum mendendangkan lagu pertamanya, Ananda Badudu mengatakan, lagu-lagu mereka bisa dimaknai beragam. Seperti dalam lagu Kisah Tanpa Cerita, terdapat kata matahari yang  bisa diartikan sebagai negara bebas korupsi

    - Advertisement -

    “Sementara dinginnya Malam bisa diartikan dengan kasus Setya Novanto,” kata Ananda.

    Dalam penampilan duo asal Bandung ini, keduanya memang banyak bercerita tentang cerita dibalik lirik-lirik yang mereka buat. Seperti lagu “Rindu”, yang merupakan  musikalisasi puisi dari Subagio Sastrowardoyo.

    “Lagu ini kami dedikasikan untuk korban kerusuhan 98,” terang Ananda.

    Sementara itu kata Ananda untuk lagu berjudul “Tini dan Yanti”. Lagu ini diciptakan Pak Atjit yang liriknya ditulis Ida Bagus Santosa pada tahun 65 yang tengah teringat istrinya Tini yang melahirkan saat ia ada di penjara da calon anaknya yang dia bayangka bernama Yanti.

    “Meski Pak Ida Bagus mati di dalam penjara, namun syairnya berhasil hidup menjadi kawan setia para tapol lain di penjara,” ungkap Ananda..

    Namun dari sekian lagu yang dinyanyikan Banda Neira ada sebuah lagu baru yang agak menyerempet soal semangat anti korupsi. Lagu ini berjudul “Sebagai Kawan” dan menjadi lagu Jinggel Komisi Pemberantasan Korupsi.

    Menurut Ananda Badudu, sebenanya lagu ini dibuat untuk teman-teman organisasi.  Judulnya memang agak mainstream. Tapi kalau dilihat dari baitnya, tentunya lebih dari itu.

    “Dan lagu ini baru selesai tiga minggu yang lalu,” kata Ananda Badudu.

    Tapi kata Ananda, seminggu setelah rekaman, mereka mendapat tawaran dari KPK yang sedang mencari jinggel. Ternyata walaupun tidak langsung membicarakan korupsi, KPK menganggap lagu ini nyambung.

    “Jadi bolehlah,” ungkap Ananda Badudu.

    Menyambung Ananda Badudu, Rara Sekar mengatakan, lagu ini merupakan lagu pemberi semangat buat teman-teman yang bekerja pada bidang apapun. Lagu buat mereka yang sedang mengkampanyekan sesuatu untuk berjalan bersama-sama.

    “Ini lagu untuk mereka yang sedang memperjuangakan perubakan demi kebaikan,” ungkap Rara Sekar.

    Ananda Badudu melanjutkan, lewat lagu ini juga mereka ingin mengatakan, orang-orang tak perlu bingung dengan kasus KPK, Kepolisian, dan Kejaksaan. Karena banyak orang dibuat bingung, siapa sebenarnya yang memimpin pemberantasan korupsi.

    “Padahal yang benar adalah kita bergandengan sebagai kawan,” jelas mantan aktivis Pers Mahasiswa Media Parahyangan ini.

    Menurut Ananda Badudu, lagu “Sebagai Kawan” ini belum pernah dinyanyikan di atas panggung.”Semeoga ngga ada boncel-boncel, kalau ada boncel-boncel saya mohon maaf,” katanya sebelum mendendangkan lagu “Sahabat Kawan” di depan Mahasiswa Unpar.[]

     

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here