More

    Kongres ke-25 : Kekerasan Atas Nama Agama Menjadi PR GP Ansor

    Hartanto Ardi Saputra

    YOGYAKARTA, KabarKampus – Gerakan Pemuda (GP) Ansor menilai saat ini masih ada kelompok-kelompok yang mengatasnamakan agama Islam melakukan tindakan anarki atau kekerasan atas nama agama. Hal ini tentunya merugikan umat Islam secara umum.

    Bagi Nusron Wahid, Ketua Umum GP Ansor, bila masih terjadi kekerasan mengatasnamakan agama, maka GP Ansor masih memiliki pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Oleh karena itu ia mengajak kadernya agar jangan mudah terprovokasi dan melakukan tindakan anarki.

    - Advertisement -

    “Selama di Indonesia masih ada kekerasan atas nama agama, berarti pemuda Ansor masih ada pekerjaan rumah yang harus diselesaikan,” ujar Nusron Wahid dalam pidato pembukaan Kongres ke-25 GP Ansor, Kamis, (26/11/2015).

    Ia menuturkan, kelompok Islam yang melakukan tindak kekerasan justru merugikan umat Islam secara umum. “Kelompok seperti itu justru wajib dilawan,” ujarnya.

    Sementara itu,  Jusuf Kall, Wakil Presiden RI yang juga memberikan pidato pembukaan berharap, pemuda Ansor lebih mengembangkan geraknya menjadi lebih kreatif. Bukan hanya memakan atribut militer seperti baret dan berjuang tidak hanya diartikan hal fisik.

    Ia juga mengaku  prihatin terhadap insiden peperangan yang melanda negara-negara Timur Tengah yang dilakukan kelompok dengan mengatas namakan agama. Menurutnya, masyarakat Indonesia perlu prihatin dengan besarnya gelombang pengungsi perang.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here