More

    JOTURU, Alarm Anti Kantuk Buatan Mahasiswa ITB

    Ilustrasi / www.defensivedriversdiscount.com
    Ilustrasi / www.defensivedriversdiscount.com

    Mengantuk merupakan  salah satu penyebab kecelakaan tertinggi di Indonesia. Padahal. Salah satu contohnya adalah Tol Cipali yang baru diresmikan ada 19 Juni 2015 lalu. Berdasarkan laporan yang dilansir dari Viva, kecelakaan yang terjadi di tol tersebut sebanyak 78, 57% disebababkan karena mengantuk.

    Didasari hal ini, Faiz Anhar Widodo (Teknik Elektro 2013) mengembangkan sebuah inovasi untuk menjaga keselamatan dalam berkendara. Inovasi ini adalah alarm alarm anti mengantuk yang dinamai JOTURU.

    JOTURU ini pernah berhasil memenangkan juara pertama dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah Keselamatan Jalan 2015 yang diadakan oleh Kementrian Perhubungan Transportasi Darat pada  tanggal 22 – 27 November 2015. Tema yang diangkat dalam lomba ini adalah “Transportasi, Keselamatan, dan Teknologi”

    - Advertisement -

    JOTURU merupakan sebuah inovasi yang diperuntukkan bagi pengendara motor. Alat tersebut berupa alarm atau sistem peringatan bagi pengemudi motor yang mengantuk saat berkendara. Hal ini dikarenakan, faktor pengendara yang mengantuk merupakan salah satu dari sekian banyak faktor terjadinya kecelakaan lalu lintas.

    Dalam karya tulisnya, Faiz menjelaskan bahwa alarm ini dipasang pada motor serta pengemudinya. Alarm ini dilengkapi sensor yang akan berbunyi, mengeluarkan getaran serta tampilan pada monitor yang akan memberitahukan keadaan pengemudi tersebut.

    Sensor tersebut akan dipasang di atas telinga pengemudi. Selanjutnya, apabila pengemudi mengantuk sensor yang terpasang akan mendeteksi sehingga alarm akan berbunyi dan bergetar. Sensor yang dipasang pada pengemudi ini merupakan sensor detak jantung dan sensor gyroscope-accelerometer. Jika dilihat, alat ini seperti alat bantu dengar untuk para penderita tunarungu ataupun orang-orang yang sudah berusia lanjut.

    Faiz juga menuturkan dengan diterapkannya alat ini diharapkan angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia dapat berkurang.

    “Saya bangga bisa kembali membawa nama ITB di kancah nasional,” tutur Faiz, yang dulu pernah menjadi Juara 2 dalam Lomba Robot Nasional (Baronas) yang diadakan oleh ITS.

    Faiz juga menambahkan keinginannya untuk mengembangkan alat ini lebih lanjut serta akan diikutkan pada Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM). Dengan kemunculan ide-ide kreatif dan inovatif ini, diharapkan dunia transportasi di Indonesia akan semakin  baik di masa yang akan datang.[]

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here