More

    Seniman Australia Jatuh Cinta pada Intensitas Kota Yogyakarta

    ABC AUSTRALIA NETWORK
    Farid M. Ibrahim

    Salah satu pertunjukan karya Willoh bertajuk Yelling at Stars. (Foto: aphids.net).
    Salah satu pertunjukan karya Willoh bertajuk Yelling at Stars. (Foto: aphids.net).

    Seniman Australia Willoh S. Weiland mengaku jatuh cinta pada intensitas Kota Yogyakarta sehingga memilih kota ini sebagai tujuan residensi keseniannya. Dia melihat perbedaan Yogyakarta yang sibuk dengan Melbourne yang lebih kalem.

    Willoh merupakan pekerja seni, penulis, kurator, yang kini menjadi direktur artistik sebuah kelompok seni bernama Aphids di Melbourne. Trilogi karyanya yaitu ‘Forever Now’, ‘Void Love’ dan ‘Yelling at Stars’ (2008-2015), menjajaki kaitan antara seni dengan ketakterhinggaan atau infinitas.

    - Advertisement -

    Tahun ini, melalui program pertukaran seniman yang dilaksanakan AsiaLink Universitas Melbourne, Willoh akan tinggal di Yogyakarta dan berkolaborasi dengan seniman setempat untuk memproduksi pertunjukan bertajuk Dead/Alive.

    Willoh baru saja menyelesaikan produksi seni di Melbourne bertajuk Festival of Live Art yang menampilkan 50-an pertunjukan di berbagai lokasi di kota itu. Karya-karyanya juga pernah ditampilkan pada Australian Centre for the Moving Image, Next Wave Festival, the Museum of Contemporary Art, Sydney dan the Centre for Contemporary Art, Glasgow.

    Di sela-sela kesibukannya, Willoh menjawab sejumlah pertanyaan wartawan ABC Farid M. Ibrahim:

    Bagaimana Anda menggambarkan diri Anda?
    Saya seniman, penulis dan kurator seni yang kini menjadi Direktur Artistik Aphids.

    Apa pencapaian terbaik Anda sebagai seniman?
    Banyak sekali! Saya baru saja merampungkan parade para feminis mengenai seni kontroversi pada Festival of Live Art berkolaborasi dengan Lara Thoms dan Lz Dunn. Ini benar-benar pencapaian seni sebab merupakan momen penting dalam sejarah kesenian yang penting bagi kita.

    Tahun lalu saya memproduksi Forever Now yang diluncurkan di festival MONA FOMA di Tasmania. Saya telah bekerja menjelajahi kaitan antara seni dan ketakterhinggaan selama 8 tahun, sehingga momen di saat-saat seusai pertunjukan benar-benar menyenangkan.

    Bagaimana Anda melihat seni dan budaya di Indonesia?
    Rekan saya James Brennan mengunjungi Indonesia tahun lalu dan sangat terkesan dengan seniman-seniman yang kami temui karena seniman-seniman Indonesia itu sangat dalam, sangat politis, dan sangat kontemporer.

    Mengapa kini memilih Yogyakarta sebagai tempat residensi?
    Kami mengunjungi komunitas Kunci Cultural Studies dan suka dengan cara kerja mereka yang kolaboratif, berbagi dan makan bersama. Saya juga jatuh cinta pada intensitas Kota Yogyakarta yang sibuk yang agak berbeda dengan suasana Melbourne yang kalem.

    Bagaimana perspektif Anda mengenai kesenian di Indonesia dan bagaimana kaitannya dengan kesenimanan Anda?
    Pandangan saya tentang seni di Indonesia saat ini semata berasal dari sesama seniman Australia yang sudah jauh terlibat dengan kesenian di Indonesi. Tampak benar adanya saling pertukaran di antara komunitas yang juga saya rasakan dalam kunjungan saya.

    Saya sudah tak sabar ingin berbagi pengalaman dan berkolaborasi dalam memajukan kesenian dan belajar lebih banyak mengenai cara seniman Indonesia mengorganisasikan diri.

    Selama tinggal di Yogya nanti, kegiatan seni apa saja yang akan Anda lakukan?
    Saya akan bekerja dengan komunitas Yes No Klub di sana dan rekan saya James Brennan akan bekerja untuk pertunjukan bertajuk Dead/Alive.

    Kami akan menjelajahi struktur narasi film horor Indonesia seperti Badai Selatan, Angker Batu dan Kuntilanak serta film-film asing yang menampilkan Indonesia, dan membuat pertunjukan tentang bagaimana identitas nasional ditampilkan dalam budaya pop.

    Kami akan membuat kerangka kolaborasi dengan seniman di sana. Kami khususnya tertarik dengan bagaimana karakter dan tokoh wanita dalam film-film tersebut, bagaimana musik untuk film-film itu diproduksi, serta motif-motif visual yang kerap tampil. []

     

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here