More

    “Setan Jawa” Film Bisu dan Mistisnya Garin Nugroho

    Nama Garin Nugroho dalam dunia film Indonesia dan internasional selalu punya daya tarik sendiri. Film-filmnya banyak berpijak pada realitas sosial. Kali ini sang sutradara mengeksplorasi film bisu yang mistis.

    Garin Nugroho. FOTO : kapanlagi.com
    Garin Nugroho. FOTO : kapanlagi.com

    Film bisu tersebut berjudul “Setan Jawa”. Dibuat dalam format hitam putih dengan iringan orkestra Rahayu Supanggah.

    Eksplorasi yang dilakukan Garin memang terkesan aneh dan tak biasa ditengah film Indonesia yang menawarkan gambar-gambar indah. Namun penggarapan film ini semakin menguatkan Garin Nugroho sebagai sutradara garda terdepan yang selalu melakukan inovasi demi kemajuan film Indonesia.

    - Advertisement -

    Sejumlah karya Garin Nugroho yang sampai saat ini masih kontekstual dengan persoalan di Indonesia, diantaranya : “Guru Bangsa: Tjokroaminoto” yang menggambarkan Indonesia era 1900-an, “Cinta Dalam Sepotong Roti” dengan berlatar belakang kehidupan sosial era 90-an dan Daun di Atas Bantal yang menggambarkan Indonesia era 1998.

    Menurut lulusan Institut Kesenian Jakarta ini,”(Film yang dibuat) seperti miniatur Indonesia.”

    Film-film yang digarapnya pun menjadi beragam, mulai persoalan sosial, politik, mistis, cinta, hingga radikalisme. Ini sekaligus menunjukkan betapa lanskap persoalan Indonesia dari Sabang sampai Merauke begitu luas.

    Tak berasa sudah 35 tahun Garin Nugroho berkecimpung dalam dunia film. Sejumlah penghargaan pun telah diraih. Salah satunya penghargaan 6 buah Piala Citra dalam Festival Film Indonesia 1991 untuk film “Cinta dalam Sepotong Roti”.

    Pemerintah Austria pernah meminta Garin Nugroho untuk membuat sebuah film dalam rangka 250 tahun komponis Wolfgang Amadeus Mozart. Yap, film Opera Jawa.

    Beberapa hari lalu Pemerintah Prancis lewat Corinne Breuze, Duta Besar Perancis untuk Indonesia memberikan penghargaan Ordre des Arts et des Letters atau penghargaan bidang seni dan sastra di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (26/04/2016). Penghargaan ini diberikan karena Pemerintah Perancis menilai film karya Garin Nugroho memiliki sisi puitis serta mengandung pesan sosial dan politik.

    Saat ini Garin Nugroho terpincut dengan dunia politik praktis. Ia tengah berproses mengikuti Pilkada 2017 untuk merebut kekuasaan sebagai walikota Yogyakarta. Jika terpilih, ada kabar duka, Garin Nugroho akan pensiun bikin film.

    Ah, Mas Garin! []

    - Advertisement -

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here